Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PJ Bupati Kampar Gesa PKBM Rumah KerLiP Beriman di 100 Desa Kreatif Atasi Anak Tidak Sekolah

21 September 2022   03:33 Diperbarui: 21 September 2022   04:01 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Peningkatan anak putus sekolah selama pandemi perlu segera menjadi perhatian khusus. Desa kreatif  yang akan diresmikan hari ini seyogyanya menjadi Desa Pendidikan, desa tanpa anak tidak sekolah (ATS). Kepala Desa saya minta segera mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang menyediakan pendidikan alternatif bagi ATS/ABTS. Pustaka Desa juga perlu diaktifkan untuk menggiatkan literasi di desa, "ujar PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M.

Wajib Belajar 12 Tahun dan Rumah Kerlip Beriman merupakan Quick Wins PJ Bupati Kampar. Tim Sigap Kerlip bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kampar, Forum Anak Kampar (Fakar), Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan, dan Gerakan Indonesia Pintar mendukung quick wins tersebut dengan melakukan pemetaan ATS/ABTS. 

Tim Sigap Kerlip Kampar menemukan 2 dari 21 ATS yang dilaporkan oleh Sekretaris Desa Lipat Kain, pengelola radio Rama FM di Bangkinang, dan Fasilitator Fakar di kecamatan Tambang merupakan anak penyandang disabilitas. Kedua anak tersebut dipertemukan oleh Hot Martua, Koordinator Tim Sigap Kerlip Kampar dengan  Pj Bupati Kampar di gedung olah raga Lipat Kain. 

"Saya menyampaikan himbauan  kepada kepala desa yang aktif menggunakan whatsapp untuk mengirimkan data teepilah ATS/ABTS. Rumah Kerlip Beriman disiapkan menjadi PKBM di pustaka-pustaka desa untuk mendidik ATS yang tidak mau kembali ke sekolah/madrasah. Penuh harap pemetaan ATS/BTS oleh Tim Sigap Kerlip Kampar menjaring 1000 ATS. Mereka akan menjadi calon peserta didik kesetaraan di Rumah Kerlip Beriman terdekat, "ujar Yanti, pembina Sigap Kerlip Indonesia. 

Koordinator Tim Sigap Kerlip Kampar, Hot Martua bergegas mengumpulkan relawan mahasiswa yang bergabung menjadi Tim Sigap Kerlip Indonesia. Surat permohonan resmi kepada seluruh kepala desa pun sudah siap disampaikan. "Saya akan segera menghubungi staf khusus Gubernur Riau terkait aplikasi Si Pantas yang digunakan Satgas Penanganan ATS, "ujat Hot Martua. 

Riau menduduki peringkat ketiga terbanyak ATS di Indonesia pasca pandemi Covid19.  Gubernur Riau membemtuk Satuan Tugas Penanganan Anak Tidak Sekolah atau Satgaa Pantas untuk mengatasi hal ini.  Aplikasi berbasis android Si Pantas pun diluncurkan guna memudahkan masyarakat melaporkan ATS.  ATS terbanyak  di Riau ada di Kabupaten Rokan Hilir. Berdasarkan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk usia 16-18 tahun, jumlah ATS Rohil sebanyak 20,437 orang. Menyusul Indragiri Hilir sebanyak 19,868 orang dan Kabupaten Kampar pada urutan ketiga 17,944 orang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun