Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Abah

30 Agustus 2022   07:05 Diperbarui: 30 Agustus 2022   07:13 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tubuh rentamu tergolek lemah

Saat aku menyengaja pulang

Abah

Genap setengah abad engkau membersamaiku

Tumbuh tanpa memahami apa yang ada di dalam benakmu

Kebaikan hatimu membuat rumah kecil kita sesak dengan para pelancong

Mereka makan apa yang seharusnya dimakan oleh anak-anakmu

Dulu kukira itu kesalahan terbesarmu

Ternyata aku yang salah besar

Abah

Engkau tak pernah mengajariku apapun

Selain ketulusan membantu sesama 

Tanpa pandang bulu

Tanpa berpikir hanya itu yang tersisa di rumah kita

Abah

Dalam kesendirianku di Topian Kampau

Aku mulai sadar

Dalam diammu, Engkau mengajariku kehidupan

Sosokmu hadir mengingatkanku

Rizki yang sebenarnya kau miliki adalah semua hal.yang kau sedekahkan

Itu katamu dulu saat aku mengadu

Abah

Ijinkan anakmu belajar menahan diri

Ijinkan anakmu menjaga lidah

Ijinkan anakmu makin banyak bersedekah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun