Tubuh rentamu tergolek lemah
Saat aku menyengaja pulang
Genap setengah abad engkau membersamaiku
Tumbuh tanpa memahami apa yang ada di dalam benakmu
Kebaikan hatimu membuat rumah kecil kita sesak dengan para pelancong
Mereka makan apa yang seharusnya dimakan oleh anak-anakmu
Dulu kukira itu kesalahan terbesarmu
Ternyata aku yang salah besar
Abah
Engkau tak pernah mengajariku apapun
Selain ketulusan membantu sesamaÂ
Tanpa pandang bulu
Tanpa berpikir hanya itu yang tersisa di rumah kita
Abah
Dalam kesendirianku di Topian Kampau
Aku mulai sadar
Dalam diammu, Engkau mengajariku kehidupan
Sosokmu hadir mengingatkanku
Rizki yang sebenarnya kau miliki adalah semua hal.yang kau sedekahkan
Itu katamu dulu saat aku mengadu
Abah
Ijinkan anakmu belajar menahan diri
Ijinkan anakmu menjaga lidah
Ijinkan anakmu makin banyak bersedekah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H