Muizin bergegas mencari tempat ngeprint di atas kertas glossy yang diminta PJ. Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M. Aneka madu alami yang dhidangkan panitia masih tersisa setengahny. Kue kering dan coklat bentuk hati dari Keloros belum sempat disentuh. Â PJ Bupati Kampar bersama Kepala Polres Kampar bangkit menuju area pameran produk UMK binaan Balai.Â
Pembina Rumah KerLiP, Yanti menghampiri PJ Bupati Kampar yang menunggu kedatangan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, KLHK di aula untuk menyaksikan vaksinasi oleh kepolisian dalam jaringan. Ia menyerahkan print out Strategi Pemkab Kampar Menghapus Kemiskinan di Desa Sangat Tertinggal di Sekitar SM Rimbang Baling.Â
Berkas 4 halaman yang disusunnya bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Aliman, konsultan media, IT, dan publikasi pemerintahan, Andi, dan Kepala Dinas PMD Kampar  Lukman siap dipresentasikan PJ Bupati Kampar.
Hati-Hati Jualan Karbon
"Sejak ditetapkan Suaka Margasatwa Rimbang Baling menjadi paru-paru dunia pada 1982 sampai saat ini, masyarakat yang tinggal di 23 desa sangat terringgal di sepanjang DAS Subayang mengalami kemiskinan ekstrim. Kami berharap pemerintah memberi ijin pembuatan jalan interpretasi dan kompensasi karbon untuk membangun ekosistem di kawasan tersenut dengam Derapp Gerbang Melayu Beriman, "Camat Kampar Kiri Hulu, Firdaus memperkuat seruan PJ Bupati Kampar.
Secara global, sebanyak US$50 milyar perdagangan karbon global dihasilkan dari Emission Trading System dan Carbon Tax. Endorsement bangsa Indonesia dalam proyek CDM secara bilateral maupun  global mendapat CET sebanyak 37 proyek dan DNA CDM Indonesia sebangak 215 proyek.
Menurut siaran pers yang dikeluarkan Kementerian KLHK, proyek CDM menghasilkan penurunan emisi GRK sekitar 10.097,175 ton CO2e (offset). Sementara proyek bilateral JCM yang telah diimplementasikan di Indonesia sebanyak 106 proyek menurunkan sekitar 329,483 ton CO2e.Â
Hasil penurunan emisi GRK pada proyek bilateral JCM dapat dihitung sebagai capaian penurunan emisi GRK yang terbagi antara pemerintah Indonesia, pihak swasta Jepang yang memiliki teknologi dan pihak swasta Indonesia yang mengadopsi teknologi.Â
Proyek bilateral JCM merupakan mekanisme yang mendukung pencapaian komitmen pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi GRK sebagaimana dituangkan dalam INDC Indonesia. Dukungan internasional yang dirancang dengan hati-hati ini  hanya dapat diperhitungkan sebagai capaian penurunan emisi GRK oleh pembeli.
Skema Karbon Nusantara (SKN) diharaokan memberikan peluang kepada pihak swasta untuk berperan aktif dalam penurunan emisi GRK. Kredit karbon dari SKN dapat digunakan untuk memberikan kompensasi emisi GRK pembeli/pengguna. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia diharapkan dapat memberikan insentif kepada pihak-pihak yang terlibat dalam SKN, baik kepada pihak penyedia karbon ataupun pembeli karbon.Â
Opsi lain yang dapat dikembangkan adalah secondary market dan sistem verifikasinya untuk karbon guna menciptakan permintaan dengan membuka peluang kepada pihak lain, termasuk pemerintah Indonesia, untuk membeli karbon dari pihak yang telah melakukan penurunan emisi GRK.Â
Dalam hal pemerintah Indonesia mampu membeli karbon dari pihak tersebut, maka dapat dihitung sebagai kontribusi dalam komitmen pemerintah Indonesia dalam penurunan emisi GRK 29%.Â
Pemerintah Indonesia perlu membuat instrument carbon pricing yang menggabungkan sistem cap and trade dengan carbon tax.  Perdagangan karbon secara prinsip perlu mempertimbangkan opsi-opsi yang aman bagi Indonesia mengingat pasca 2020 telah memiliki komitmen yang mengikat sebagaimna diberitakan dalam http://ditjenppi.menlhk.go.id/berita-ppi/2682-press-release-perdagangan-karbon.html
Apakah trading karbon sebagaimana diusulkan PJ Bupati Kampar yang diperkuat Camat Kampar Kiri Hulu dapat mewujudkan impian percepatan pembangunan di 23 desa sangat tertinggal di kawasan paru-paru dunia? Kita tunggu gebrakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, KLHK menjalankan amanah Presiden RI untuk menyejahterakan rakyat Indonesia termasuk di sekitar Suaka Margasatwa Rimbang Baling.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H