Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kabupaten Kampar Kembali Raih Anugerah KLA Kategori Madya

23 Juli 2022   03:57 Diperbarui: 26 Juli 2022   02:24 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kempppa) melaksanakan Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) setiap tahun. 

Dinas terkait di Kabupaten/Kota dan Provinsi berupaya melengkapi capaian setiap klaster Gugus Tugas KLA masing-masing. Anak merupakan urusan wajib nomor 2 dalam indikator kinerja pemerintah daerah.  Pemimpin yang benar-benar berkomitmen sangat dibutuhkan  untuk menegakkan Sistem Perlindungan Anak di daerah.

Anak-anak Kampar beruntung memiliki sosok pemimpin yang peduli anak. Pada 2021, Kabupaten Kampar meraih kategori KLA Madya. Peralihan kepemimpinan kepada PJ. Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M  bertepatan dengan proses evaluasi KLA. Hasil verifikasi menunjukkan penurunan nilai yang sangat signifikan. Kepala bidang perlindungan anak (Kabidpa) Satiti Rahayu sampai tunggang langgang memastikan Kampar tidak turun peringkat pada 2022.

9 Indikator Kunci

Pemerintah dan masyarakat Kampar termasuk anak sebenarnya  memiliki beraneka ragam inovasi yang terbukti efektif mendukung Kampar meraih kategori Madya dalam evaluasi KLA 2021. Namun inventarisasi inovasi kegiatan ini belum berjalan mulus. Tidak mengherankan jika Satiti benar-benar khawatir Kampar akan turun peringkat pada evaluasi KLA 2022. 

Inovasi dari Dinas Kesehatan  terkait cegah stunting seperti Debum Ceting, Asyiek Ceting, BIAN juga kabar gembira Kampar meraih peringkat nomor 2 cegah stunting yang diumumkan di Makassar. 

Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) sudah membangun 71 Pustaka Desa dan menggiatkan  Geliat Kamu serta membuka  TP BIS dengan tagar Literasi untuk Kesejahteraan. Gerakan 6R oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Gemilang dari Forum Anak Kampar adalah ragam inovasi yang luar biasa.

PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M. sudah menyatakan kesiapannya untuk mengejar kategori Utama pada evaluasi KLA tahun depan. 

Belajar dari aplikasi Mesra Bertuah Kabupaten Deli Serdang dan Valas Kota Semarang, kesesuaian pengisian inovasi kegiatan yang mendukung KLA dari OPD di setiap klaster membutuhkan aplikasi khusus.  Setiap OPD  melengkapi informasi mengenai inovasi kegiatan berdasarkan 9 indikator kunci berikut:

1. Adanya peraturan/kebijakan daerah tentang KLA

2. Persentase anggaran yang dialokasikan untuk KLA

3. Sumber daya terlatih Konvensi Hak Anak

4. Keterlibatan forum anak/kelompok anak

5.  Kemitraan antar PD dalam pengembangan KLA

6. Keterlibatan Lembaga masyarakat dalam KLA

7. Kemitraan dengan dunia usaha dalam KLA

8.  Kemitraan  dengan media dalam KLA

9. Inovasi dalam KLA

Menuju KLA Utama 

Tantangan terbesar dalam upaya menuju KLA Utama adalah peningkatan peran aktif ketua dan anggota Gugus Tugas KLA setiap klaster. Asisten Deputi Kebijakan Pemenuhan Hak Anak Kempppa, Sri Prihantini L. Wijayanti menunjukkan rendahnya capaian  Klaster 2 dan 5 pada audiensi PJ Bupati Kampar bersama OPD terkait 8 Juli 2022. 

Pemerintah kabupaten Kampar pun berkomitmen untuk meningkatkan kedua klaster tersebut tanpa menurunkan kualitas layanan di 3 klaster lainnya sebagaimana diingatkan oleh Staf Ahli Menteri PPPA RI Bidang Penanggulangan Kemiskinan Titi Eko Rahayu pada saat audiensi.

Sekretaris Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar, menyampaikan kesediaannya untuk menyebarkan Surat Edaran PJ Bupati Kampar mengenai Penguatan Tri Sentra Pendidikan Menuju SRA Beriman. 

Kemitraan khas Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar mendukung upaya Kampar menuju KLA Utama. Salah satunya dengan mengintegrasikan Gembira menjadi Keluarga Peduli Pendidikan ke dalam Mesra Beriman. 

Secara bersamaan sebanyak 216 dari 300 lebih Kepala Dinas Pendidikan menyambut baik permohonan Perkumpulan untuk menghimbau seluruh warga satuan pendidikan berikrar Gembira.  

Kabid PA, Satiti juga menyatakan siap menyusun rancangan surat edaran 6 Langkah Gembira menjadi Keluarga Peduli Pendidikan MeSRA Beriman. 

Dok Kempppa 5 Klaster Gugus Tugas KLA
Dok Kempppa 5 Klaster Gugus Tugas KLA

Pelatihan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Aksi Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak dalam Bimbingan Pra Nikah yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama, serta pembinaan BKB Holistik Integratis oleh TP PKK, Rumah Kerlip Beriman di desa sangat tertinggal oleh Bunda Literasi, Forum Anak Kampar, Perkumpulan dan Sigap Kerlip Indonesia adalah beberapa inovasi kegiatan di Klaster 2. 

Pembuatan jalur khusus pengguna kursi roda di depan perpustakaan daerah adalah contoh yang baik dalam perlindungan penyandang disabilitas.  Ikrar Anak Kampar "Say No To Drugs" seyogyanya diiringi dengan peningkatan layanan rehabilitasi sosial untuk penyintas narkoba terutama usia anak.

Pendirian Pusat Perlindungan Anak dan keluarga (Puspaga) di setiap kecamatan dan penguatan UPT Perlindungan Anak perlu diseriusi dalam upaya meningkatkan capaian Klaster 5. 

Rencana PJ Bupati Kampar untuk mengatasi banjir di Bangkinang perlu diletakkan dalam kerangka Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA). 

Mekanisme penanganan kasus pelanggaran hak anak di satuan pendidikan perlu dilaksanakan secara komprehensif untuk memastikan anak-anak usia sekolah yang memerlukan perlindungan khusus menikmati layanan terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun