Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelembagaan Rumah Kerlip Beriman di Pustaka Desa Menuju Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

4 Juli 2022   05:09 Diperbarui: 4 Juli 2022   07:46 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Dinas Kominfo Kampar  Deswita Kamsol, Bunda Literasi Kampar menanam Kelulut di Batu Sanggan.

Suara anak-anak di desa Batu Sanggan  terdengar riang mengikuti kakak-kakak pelopor dari Fakar. Anak-anak terlihat gembira menerima hadiah buku dan alat tulis dari Bunda Literasi Kampar. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan di Bulan Akshara Beriman dalam upaya Quick Wins 100 hari kerja PJ. Bupati Kampar. 

Perjalanan mengarungi sungai Subayang dengan  sampan bermotor, tidak menyurutkan langkah Deswita Kamsol untuk menanam tanaman kelulut. Sebanyak 1000 bibit tanaman bernektar dihibahkan oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk menyiapkan ternak lebah madu di desa Batu Sanggan. 

Dinas Pariwisata melengkapi kegiatan dengan demo pembuatan Dekla dari air kelapa muda dan bubuk jel dalam kemasan. Kedua inisiatif tersebut diharapkan menginspirasi masyarakat desa Batu Sanggan untuk memulai Ocu Mapan Gadih Ancak.

Dok Dinas Kominfo Kampar  Deswita Kamsol, Bunda Literasi Kampar menanam Kelulut di Batu Sanggan.
Dok Dinas Kominfo Kampar  Deswita Kamsol, Bunda Literasi Kampar menanam Kelulut di Batu Sanggan.

Strategi pelokalan yang menjadi pendobrak dalam SDG's Desa di Kabupaten Kampar masih perlu penguatan. Ibrahim dari Dinas PMD berkali-kali menegaskan tentang urgensi untuk membuka akses pemerintahan kabupaten terhadap pemutakhiran data SDG's Desa. 

Lebih dari 3200 komponen dilaporkan oleh pemerintahan desa secara daring ke kementerian desa dan pembangunan daerah tertinggal. Pemutakhiran data dilaksanakan setiap 6 bulan. 

Penggunaan strategi partisipasi banyak pihak termasuk perempuan dan anak sangat penting dalam aspek kewargaan pelokalan SDG's Desa. Strategi ini menegaskan pemanfaatan by name bu address (BNBA). 

Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) adalah inovasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pemerintah Kabupaten Kampar memulai rintisan DRPPA dengan pelembagaan Rumah Kerlip Beriman di deaa-desa tertinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun