Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Diary

My Dreams and Goals

18 April 2021   05:50 Diperbarui: 18 April 2021   07:22 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Bebas Utang dan Dana Abadi

Ternyata tidak banyak orang yang berani menuliskan impian besarnya. Menurut para mentor yang berhasil memiliki passive income hanya 3% manusia di bumi ini yang memiliki tujuan yang jelas, menuliskannya, dan... hidupnya makmur.

Terima kasih kepada Dhanya Rayanti, supercoach yang begitu baik membimbingku menyusun 5 prioritas dan setting 5 life goals dalam 5 tahun dalam buku kerja yang sederhana yang mendukung kami istiqomah melakukan activity loop. 

Aku sempat bandel.  Mencoba menata grup berdasarkan wilayah.  Akibatnya setelah berhasil membangun fondasi dalam waktu singkat, 3 minggu.  Aku perlu waktu 3 bulan untuk sampai ke tahap berikutnya. Itupun dengan intensive coaching  dari supercoach Sinta dan Dhanya serta audio Ikut Sistem 100% dari Sis Dhanya Rayanti.

Burning Inside

Aku terpana saat supercoach Dhanya menunjukkan Dream Booknya. Sederhana namun terbukti jadi doa dan membuat beliau berhasil mengejar impian terbesarnya. 

Menyusun Dream Book  bukan hal baru bagiku. Sejak Nia Kurniati hadir bersama para young change maker Ashoka menggiatkan Gembira menjadi Keluarga Peduli Pendidikan, aku mengajak sahabat KerLiP menyusun Dream Book. Namun kali ini aku lebih bersemangat menyusunnya apalagi setelah menyimak dan menyebarkan audio Bermimpi itu Tidak Mudah dari Yohannes Simatupang. Aku pun menemukan 5 nightmare yang membuatku benar-benar burning inside saat menetapkan pioritas dan setting goals.  

Permintaan kedua supercoachku untuk menulis ulang starting point lengkap dengan 10 alasan untuk setiap prioritas dan goals serta melengkapi daftar nama dengan ragam profesi, latar belakang, dan usia aku penuhi dengan cepat. Mumpung lagi semangat aku pun langsung susun Dream Book. 

Tumbuh Bersama Rumah KerLiP

"Wah Dream Book  ibu kali ini jauh lebih keren. Ibu berani mengumpulkan aneka huruf untuk kata-kata!" Ujar Fitry saat menyimak presentasi My Dream and Goals Book yang kususun. 

Hari itu aku benar-benar resah karena tidak bisa menemani Mas Ugie di UGD. Bantuan keuangan dari sahabat-sahabat kami terus berdatangan. Salah satu nightmare kami yang menjadi pemicu serangan stroke infark Mas Ugie mendapat perhatian khusus. 

"Om Gaya sangat prihatin mendengar kondisi Bapak. Beliau benar-benar sedih mengetahui masalah rumah kita. Selama ini Bapak selalu penuh perhatian ketika Om Gaya curhat, "kata Zakky putra kedua kami.  Secara terpisah aku juga menerima empati dari Mas Dani Gunowo, sobat dekat Mas Ugie,Mbak Illon, dan Mbak Nina. Pak Fasli mendorongku untuk membuka kitabisa.com. Mas DL, Bang Ammar, Astar, Meita, Dina, dan semua  sahabat terus membantu kami. Anak-anak bergantian menemani bapaknya di RS Borromeus. 

Senior kami, Mas Gembong tidak hanya membantu Zakky mendapatkan penghapusan denda dan bunga tunggakan rumah dan perpanjangan 90 hari, bahkan membuktikan niat tulusnya meringankan beban kami. 

Mas Gembong yang baru saja terpilih menjadi Ketua IA ITB menyampaikan komitmennya untuk membayar seluruh tunggakan, yakni sebesar Rp173.000.000 dalam 2 tahap. Sisanya akan kami lunasi dari hasil penjualan rumah warisan almarhum orang tua kami di Semarang.

Sepuluh tahun yang lalu, Mas Ugie memintaku untuk menerima bantuannya membangun Rumah KerLiP di Kanayakan Dago. Aku keberatan karena tidak ingin membebaninya dengan cicilan yang begitu besar. Apalagi 4 tahun kemudian perusahaannya terpaksa dibekukan. Upaya kami untuk membangun content provider juga belum berhasil. Saat itu aku merasa berat melakukannya tanpa dukungan tim bisnis yang dapat diandalkan. 

Sebelum Mas Ugie sakit, Fitry, putri sulung kami membuat poster Bantu Rumah Kerlip Tetap Berdiri. Bantuan berdatangan dari berbagai sumber yang tak terduga. Mbak Najeela Shihab membantu sebesar Rp25.000.000  Prof Fasli Jalal sebesar Rp10.000.000. Temanku Martinus Rp500.000 dan Leonardo Rp600.000. Lebih menakjubkan lagi bantuan yang kuterima dari Ibu Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Beliau membeli  Atmosphere Drive dan seluruh kembaliannya masuk dalam bantuan. Bantuan lainnya pun terus berdatangan. 

Seluruh kebaikan yang kami terima mendorongku untuk berani menuliskan mimpi lama memiliki dana abadi untuk 100 Rumah Kerlip di 100 kota/kabupaten. 

Saat ini dengan dukungan adinda Nurlinda Taco, Tim Sigap KerLiP di Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, NTT, NTB, Jawa Timur, Kalimantan, Papua Barat, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten,Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, Bangka Belitung,Riau, Sumatra Utara, dan Nangroe Aceh Darussalam sudah mulai bergerak

Dokpri Tumbuh Bersama 10p Rumah KerLiP
Dokpri Tumbuh Bersama 10p Rumah KerLiP
.

Tidak tanggung-tanggung, aku bermimpi bisa mendukung fellowship 600 Penggerak Panutan Istimewa tumbuh bersama 6000 keluarga peduli pendidikan, naik haji bersama keluargaku,  dan penerima anugerah Kilau Nusantara, memberikan beasiswa Best Homestay kepada 1.500 remaja putri pelopor kebaikan dati keluarga mustahik, Best Coaching bagi 500 keluarga dengan disabilitas dan pesantren kebangsaan An Nahl Pitu Ulunna Salu  di desa Uhailanu Kecamatan Aralle Kabupaten Mamassa Sulawesi Barat. 

Mengapa perlu Dream Book? 

Kita jadi lebih fokus pada dreams and goals kata Selly Ang dalam audio Clear Goals di N21 Mobile. Impian dan tujuan yang kita tuliskan jadi alasan kuat untuk mengembangkan usaha sampingan. Video multiple income stream yang kubagikan mengikuti audio Challenge 21 dari Paul Agus.menginspirasi banyak orang untuk mulai memiliki passive income. 

Aku pun mulai menyapa rekan yang sudah berlangganan N21 mobile agar memanfaatkan harta karun di University of Success seperti kata Harry Bagyo dalam audio Universitas Sukses. 

N21 mobile bukan hanya  menyediakan Business Development Program. Lebih dari itu, ribuan kontennya membantu banyak orang meraih impian menjadi keluarga yang harmonis, menjadi pemimpin yang dapat diandalkan di tengah masyarakat, menjadi anak dan orangtua yang baik, pasangan yang penuh cinta, membantu orang lebih banyak  lagi saat merasa takut miskin, memiliki soft skill yang luar biasa bahkan di usia belia.

Semoga makin banyak Penggerak Panutan Istimewa yang mau mengikusi Best Coaching yang aku siapkan terinspirasi dari Unicersitas Sukses, N21 Mobile

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun