Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peduli Perempuan dan Ramah Anak

2 Agustus 2022   04:04 Diperbarui: 2 Agustus 2022   06:43 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
duta televisi indonesia

Jum'at Mubarok bukan sekedar istilah. Ada banyak momen yang menawan hatiku yang dimulai pada hari Jum'at. Obrolan Perempuan Tangguh atau Operet digelar pertama kali pada 17 April 2020. Hari Jumat. Video Captain Isma, pilot perempuan pertama di Ettihad yang membanggakan dan infografis Rumah KerLiP yang dibuat Fitry menambah semarak Jumat Mubarok. 

"Ibu harus pergi ke BSI, Teh! Tolong handle sesi presentasi Pak Hajrul bersamaan dengan Kultur Parenting Pagi ya, "ujarku sambil bergegas memenuhi undangan BSI. Tanpa banyak bicara, Fitry menyiapkan zoom dengan sigap.

Di kota yang terdampak gempa, Ketua Dewan Pendidikan yang juga koordinator Pembangunan SDM ini sedang sibuk menyiapkan berkas. "Bu, Rasdin siap mengikuti follow up siang ini, pukul 14 wita ya, "pesan singkatnya muncul. Tiba bersamaan dengan 11 berkas usulan perbaikan RPJMD yang pernah kususun 6 tahun yang lalu. Pak Hajrul sedang membantu Bupati Mamuju.

 Tak pernah terbersit sedikit pun di benakku mengisi hari-hari dengan kegiatan seperti kemarin. 

"Dia, perempuan paling kuat yang aku kenal,"kata sahabat lama yang mendukung penuh setiap inisiatifku. Operet lahir dari kebutuhan kami untuk mencari teman perempuan. Kepiawaiannya mengatur waktu dan melayani sesama sangat luar biasa. Ratusan perempuan mengobrol di wa grup Operet, telegram, facebook page, Instagram.. 

Satu per satu mengisi acara rutin di zoom yang kami gelar setiap Senin, Rabu,  dan Jumat. "Stop Judging Start Hugging adalah motto Operet yang kami kawal dengan harapan makin banyak perempuan yang mau saling memeluk tidak menghakimi, "ujarku kepada Diana teman se almamaterku. Jurnalis Duta TV Banjarmasin mengundangku bicara. Kami tapping di Hari Perempuan  Sedunia.

Cantikku Perlu Jujur

Bersikap dan berkata jujur tentang perjalanan hidup ternyata masih menakutkan bagiku "Alhamdulillah setelah menyimak live streamingnya, tak ada yang perlu dikhawatirkan, "ujarku kepada Fitry selepas menyimak Duta TV. Ketakutanku yang terbesar adalah melukai hati anak-anak tercinta.  Sampai saat ini aku berusaha menjaga agar tak ada yang terluka oleh penuturanku. 

Ya, bagi perempuan, anak adalah nyawa. Dalam banyak kejadian terutama di daerah bencana, seringkali perempuan dan anak menjadi korban karena panggilan jiwanya sebagai ibu membuat perempuan berpikir lebih lama untuk menyelamatkan diri. Ini menjadi alasan terkuat mengapa aku bekerja untuk anak dan perempuan.

Tulisan ini tersimpan lebih dari setahun yang lalu. Dua minggu sebelum bapaknya anak-anak terserang stroke infark di tengah-tengah perjuangan kami mempertahankan rumah kerlip di Kanayakan. Dia sudah berpulang ke keabadian 4 bulan yang lalu meninggalkan banyak hal yang harus kuselesaikan.

Aku mulai menata ulang impian bersama anak-anak. Masih banyak yang menahanku terbang lepas menggalang dukungan untuk membangun ekosistem yang menyejahterakan anak dan perempuan di daerah sangat tertinggal. 

Syukur alhamdulillah Allah menghubungkanku dengan sahabat-sahabat muda KerLiP yang luar biasa. Vivi dengan studecnya menjangkau 50.000 pemuda dari 50 negara di dunia. Kemitraan khas Studec dengan asosiasi walikota se-Korea Selatan menambah keyakinanku untuk membawa Kampar go global. 

Kebupaten Kampar memiliki desa sangat tertinggal terbanyak di Indonesia. Penetapan Suaka Margasatwa Bukit Rimba Baling membuat penduduk di sekitarnya sulit bergerak. Saking semangatnya,  PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol sempat menunjukkan kekesalannya dalam audiensi dengan Ditjen PDP. Menurut Sesditjen PDP usul Tim Terpadu untuk mempercepat pembangunan di kawasan hutan lindung yang diandalkan untuk menjadi paru-paru dunia harus dibawa ke Kemenko. Sementara itu Kamsol berpikir Kemendespdtt sebagai kem3nterian teknis perlu proaktif. 

Komitmen PJ Bupati Kampar untuk melaksanakan percepatan pembangunan di desa sangat tertinggal dan desa tertinggal mendorongku untuk kembali menjalin kemitraan dengan kementerian dan lembaga terkait.  Sahabat lama di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menghubungkanku dengan Ditjen terkait perhutanan sosial. Habib, mahasiswa ekonomi pembangunan UMRI bersama Muizin Firmansyah, mantan kepala desa langsung bergegas menyiapkan proposal sesuai persyaratan. 

Beberapa sahabat lama di Kementerian Agama menyambut gembira rencana  Kampar Rise Club towards Global RISE movement. Gerakan untuk membangkitkan sabtri ecosocpreneur ini fokus pada percepatan pembangunan  di desa sangat tertinggal dan tertinggal. BKSDA Riau menyambut antusias rencana membangun 9 desa sangat tertinggal di kawasan SM Rimba Baling menjadi Desa Ekowisata Ramah Anak dan Peduli Perempuan (Derapp)

Impianku untuk memperkuat 100 rumah kerlip dari daerah tertinggal insya Allah akan segera terwujud berjalin kelindan dengan semangat Satiti, kabid perilindungan anak Kampar untuk mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Kami mengintegrasikan aksi seribu hari pertama kehidupan anak, geliatkamu dispersip, dan gemilang forum anak kampar mendukung Derapp Gerakan Bangkit Menuju Layak Anak Utama (Gerbang Melayu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun