Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fitria Nurhidayah Bintang Pelajar Pekan Ini

8 September 2020   07:05 Diperbarui: 8 September 2020   08:01 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitria Nurhidayah Bintang Pelajar Pekan inj

       Apa yng dimaksud dengan rapekan? Pertanyaan ini kembali muncul saat aku menyebarkan poster Bincang Petang Pelopor Anak Jadi Rapekan. Istilah rapekan sering disebut almarhumah mamah kami. Jadi anak harus rapekan, gemar bekerja, gemar berbuat kebaikan, itu kata almarhumah saat mengasuhku di waktu kecil. 

     Keberhasilan Fitry (28) mengemas program Remaja Pelopor Kebaikan (Rapekan) di Daerah Tertinggal dalam seleksi yang diselenggarakan Lembaga Beasiswa Baznas membawa berkah.  Perempuan muda perintis Comic Frontier (Comifuro) sejak kuliah di Sastra Jepang UI ini  mendedikasikan diri untuk membantuku menata knowledge management Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan (KerLiP) di Sandi KerLiP Institute. Ia sudah lama ingin menjadikan remaja penerima tantangan belajar di luar kelas menjadi Direktur Eksekutif Bulanan Utama (Debut). Syafrina, Debut dari SMAN 1 Bandung mewakili KerLiP dalam Konferensi Pendidikan yang diselenggarakan  Asosiasi Semua Murid Semua Guru (SMSG) di Gedung A Kemendikbud pada 1 Desember 2019. 

Educate to End Poverty

       Sepekan Aksi Pendidikan Untuk Semua yang mengusung tema educate to end poverty mendorong sahabat-sahabat KerLiP mendorong pemenuhan hak hidup bermartabat dengan mengusung Pendidikan Anak Merdeka. Sejak 2014 kami menjangkau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Sebanyak 172 ribu remaja muslimah di desa-desa tertinggal sedang kami jangkau bersama Sigap KerLiP Indonesia (SKI), Gerakan Indonesia Pintar, Tumbuh Kembang Mandiri, Kemenag Sulawesi Selatan, pemerintah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggata Timur, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Lampung, Riau, dan Sumatera Utara saat pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia. 

      Nurlinda Taco, ketua SKI, perintis gerakan Semarak Indonesia Maju bersama Rere memfasilitasi pembekalan kepada 3.000 mahasiswa UIN Alauddin Makassar sebelum melaksanakan KKN di 270 desa tertinggal. Sekretariat Bersama (Sekber) Semarak Indonesia Maju Sulsel berhasil kami bentuk di Kanwil Kemenag Sulsel. Dukungan berdatangan termasuk dari Kepala BAAK dan Rektor UIN Alauddin Makassar, Unhas, IAIN Parepare, serta Erna P. Rasyid.  Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare ini menggerakkan semua sumber daya  melaksanakan Gebyar Semarak Indonesia Maju. 

      Kegiatan yang dihadiri puluhan ribu peserta didik dan guru  dibuka Walikota Pare-pare didukung Tim Jubir istana Presiden dan multipihak. Tujuan utama gerakan ini untuk memastikan semua anak terutama dari KPM PKH di daerah tertinggal dan tertentu menikmati hak atas pendidikan anak merdeka, bermutu, tanpakekerasan (Panutan). 

     Perkumpulan KerLiP memilih Pandeglang sebagai tempat  pelaksanaan program Rapekan di Daerah Tertinggal. Fitry berencana memperkuat inisiatif program yang lolos seleksi Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tujuan utama program Rapekan meningkatkan literasi dan karakter remaja putri dari KPM PKH. Fitry pun mengembangkan modul panutan berbasis komunitas. Ia berkomitmen membantu anak-anak Rapekan menjadi calon ecosocpreneur muda.   Memutus mata rantai kemiskinan KPM PKH dengan panutan dengan menjadikan anak rapekan.

     Fitry, Nurlinda, aku, dan Nia Kurniati memfasilitasi Bimtek Dukungan Psikososial dan Tanggap Bencana yang dilaksanakan Kemendikbud sejak 2018. Komitmen kami untuk terus mendampingi peserta bimtek menghubungkan kami dengan pelajar muslimah yang menjadi sasaran Rapekan di Kabupaten Pandeglang. Sebanyak 60 remaja muslimah dati 6 SMPN mengikuti mentoring on wa bersama Fitry dan Allisa, fasilitator muda KerLiP. 

Bintang Pelajar Pekan Ini

     Sudah 2 bulan, anak-anak Rapekan Pandeglang mengikuti mentoring on wa. Menumbuhkan kebiasaan menulis cerita harian (ceria) dengan satu paragraf sehari (sapasari) menjadi model Panutan berbasis komunitas. Sapasari kiriman Fitria Nurhidayah dari SMPN 1 Bojong menginspirasiku untuk menggelar Bintang Pelajar.  Akronim dari Bincang Petang Pelopor Anak Jadi Rapekan kami gelar kemarin petang. 

     Fitria Nurhidayah menjadi Bintang Pelajar Pekan ini hadir bersama mamah tercinta. Rapekan cantik yang selalu tersenyum ini adalah pelajar kelas 9B SMPN 1 Bojong. Ia menyampaikan aksi-aksi baik hemat energi yang dilakukannya di rumah. Allisa membacakan sapasari terbaru dan perdana Fitria untuk menunjukkan tumbuh bersama KerLiP.

"Saya melakukan penghematan energi dengan mematikan lampu menjelang tidur untuk memastikan lampu hanya menyala selama 5 jam setiap hari, "ujar Fitria memulai testimoninya sebagai Bintang Pelajar Pekan Ini. 

     Bu Enong, guru Fitria mengungkapkan rasa bangga dan dukungannya terhadap program yang diusung KerLiP ini. "Mudah-mudahan KerLiP bisa terus menjangkau seluruh anak bangsa dengan program-program yang baik ini, "ujarnya pada kegiatan bincang petang perdana kemarin. Ia juga memberikan testimoni yang memperkuat Bintang Pelajar kita pekan ini, Fitria dengan penuh semangat. Guru BK SMPN 1 Bojong ini juga menyampaikan pertanyaan kepada Allisa. Kakak mentor Rapekan Pandeglang ini melengkapi paparan praktik baiknya saat belajar di SMPN 35 mengikuti lomba Pahlawan Energi yang diselenggarakan Kementerian ESDM.   

      Mamah Ndeh, ibunda Fitria menyampaikan rasa syukurnya memiliki anak yang baik, taat, dan selalu sigap membantu pekerjaan di rumah. "Fitria ikut berjualan gorengan sejak belajar di SD. Kami berdua tinggal di rumah panggung. Sekarang Fitria membantu membersihkan rumah tanpa disuruh, "ujarnya memperkuat testimoni guru putri bungsunya ini. 

     Fitria menyampaikan pesan agar teman-temannya tetap hemat energi dan memperkuat pernyataan mamahnya tentang perubahan yang dirasakannya setelah dua bulan mengikuti program KerLiP. "Saya lebih suka pesan suara, Bu, "ujarnya saat ditanya lebih suka disapa dengan voice notes atau pesan tertulis. 

     Alhamdulillah, peluncuran Bintang Pelajar di zoom meeting dan kanal youtube berhasil memberikan daya kejut.  Bukan hanya bagiku tapi juga anak-anak Rapekan dan guru-guru mereka. Mereka merespon antusias pesan yang kukirimkan selepas bincang petang dengan Fitria, Bintang Pelajat kita pekan ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun