Rencana kami untuk mengenalkan Cara Asyik Cari Tahu atau CACT Pelopor Kebaikan kepada  60 peserta didik dari 6 SMPN di Kabupaten Pandeglang  belum berjalan sesuai harapan. Hanya beberapa anak yang memiliki kuota internet untuk membuka link youtube "Peran Anak dalam Mewujudkan Sekolah Ramah Anak" yang disajikan secara menarik oleh Nabila Ishma. Sumber inspirasi yang kami sebut Libra untuk Bintang Kejora ini tidak berhasil mengundang rapekan meramaikan Bintang Kejora pada Jumat Barokah minggu lalu.  Padahal istilah "Bintang"akronim dari bincang petang sudah diperkenalkan dalam perbincangan di wag bulan Juli.
Kami pun berpikir keras mencari cara yang tepat menggali pemikiran rapekan tentang Keluarga Ramah Anak memulai Bintang Kejora. Praktik baik menyapa 20.000-an gurtendik pada awal masa pandemi COVID-19 pun terpilih. Â
Alhamdulillah 50 dari 55 anak rapekan menyampaikan gagasan dan harapan mereka tentang "Keluarga Ramah Anak Impianku" dengan gembira setelah kusapa satu per satu. Perlu investasi waktu 3 jam per hari untuk mendorong anak-anak rapekan bicara.Â
Profil Rapekan Bulan Ini
Â
"Ibu baru menyadari kalau anak-anak SMP apalagi dari keluarga mustahik tidak memiliki kuota internet yang cukup untuk membuka youtube bahkan untuk menjawab pesan di whatsapp sekalipun. Berkali-kali ibu minta maaf kepada anak-anak rapekan. Â Menyapa rapekan satu per satu ternyata pilihan tepat. Sebelumnya, ibu pikir harus menyederhanakan kalimat agar mendapat respon di whatsapp group, "ujarku kepada Fitry, mentor rapekan yang tengah berkutat menuntaskan modul Menuju Keluarga Tangguh Bencana untuk ibu dan ayah rapekan.Â
Azizah dari SMPN 5 Mandalawangi menunjukkan aksi keren rapekan di hari kemerdekaan. Ia aktif menjadi panitia di daerahnya dan tetap mengenakan masker selama kegiatan. Profil Rapekan Bulan Ini menginspirasi kami untuk memperluas kampanye OPEReT dengan mengajak rapekan menulis cerita harian dalam satu paragraf satu hari atau ceria dengan sapasari. Â
Topik cerita harian dipilih sesuai dengan nama kegiatan bincang petang atau bintang.  Pada minggu kedua, kami menggelar Bintang Kecil akronim dari Bincang Petang Keluarga Cinta Lingkungan.Â
Benar dugaanku, anak-anak rapekan menyambut hangat sapaan Fitry, kakak mentor mereka. Kami pun sepakat berbagi peran memfasilitasi anak-anak gembira Belajar Dari Rumah dengan menulis cerita harian tentang aksi-aksi baik dalam satu paragraf.Â
[8/30, 03:55] Yanti KerLiP: Alhamdulillahillladzii ahyaanaa ba'damaa amaatanaa wailaihinnusyur
Senang hati ibu menyaksikan kehangatan remaja pelopor.dan pelapor kebaikan dengan @Teteh Fitry .
Ngga sabar nih menunggu cerita harian aksi-aksi baik kalian dalam satu paragraf setiap hari. Minggu ini aksi baiknya bersiap jadi keluarga cinta lingkungan ya?
Hmmm..
Ibu mau ikutan juga ah...
[8/30, 04:13] Yanti KerLiP: ibu baru saja mematikan lampu di kamar @Teteh Fitry  dan mencabut charger laptop ibu dari rol perpanjangan kabel. Apakah kedua aksi ini menunjukkan ibu sudah mulai menjadi pelopor kebaikan?
Ibu terinspirasi aksi-aksi keren @Kakak Icha  sebagai  pahlawan energi di rumah waktu seusia kalian.
kita tunggu ceritanya dari @Kakak Icha  dalam *Bintang Lima* ya.
Remaja Pelopor dan Pelapor Kebaikan yang baik hati,
Sesaat lagi adzan subuh. Apakah kalian sudah shalat Isya? Siapa yang suka tahajjud? Kita jelang pagi dengan menuliskan satu paragraf sehari ya. Hanya perlu 5 menit. Jangan lupa doakan ibu bisa istiqomah lanjutkan aksi-aksi KECIL Keluarga Cinta Lingkungan  ya
#sapasari
#ceria
#melegakanhati
#menginspirasisesama
Sapaan perdanaku jelang subuh tadi menandai tumbuh bersama rapekan mulai September.
Fitry menyiapkan lembar bertabur bintang. Rapekan yang paling rajin menulis ceria dengan sapasari akan menjadi Bintang Pelajar setiap senin.Â
Kita lihat siapa yang akan muncul dalam profil rapekan bulan September.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H