"aku mau ikutan lagi paket yg bulan lalu itu. Atau ada acara lainnya?"
Sejak menerima kabar gembira dari ketua pengawas perkumpulan bahwa koleganya akan membantu sembako bagi 186 penerima Paket Sebbako dan SF Kitnya Allisa, kami bertiga fokus menyiapkan persyaratan yang diminta jelang akhir April.Â
Kami pun mulai menggiatkan Seporsi Nasi untuk tetangga dan mengajak teman-teman. Alhamdulillah sebanyak 40 sahabat KerLiP di berbagai kota menyambut gagasan untuk membangun istana ini dengan Berjarak dan Saling Jaga mulai dari beras jimpitan dan berbagi masakan keluarga dengan tetangga.
Pertanyaan Jenny di atas mendorongku untuk aktif menawarkan Paket Sebbako Allisa. Ada 741 keluarga yang membutuhkannya di Dago Atas dan Bandung Selatan. Titipan Jenny sebesar Rp250.000, infak peserta Sanlat Online Ramadhan Ceria-nya Bu Lastri sebesar Rp925.000, dan Prof Ketut Adnyana sebesar Rp1.000.000 kami salurkan dalam bentuk Paket Sebbako kepada 8 lansia di Dago Atas dan telur kepada 12 perwakilan keluarga kontraktor yang kehilangan pekerjaan di Paragon dan Gang Kanayakan.
Berkat Doa dan Dukungan Sahabat
Alhamdulillah mulai buka shaum kemarin, keluarga kami bisa kembali memasak dan menyiapkan bekal #SeporsiNasiUntukTetangga lagi. Â Seporsi Nasi Untuk Tetangga sempat tertunda 3 hari setelah tetangga menerima telur 1kg/keluarga.
Jenny juga yang menginspirasiku untuk menawarkan ELSI-Ensiklopedia Lintas Sejarah Indonesia, masterpiece keluarga kami. ELSI kami terbitkan untuk menopang kehidupan kami agar bisa tumbuh bersama perkumpulan dan yayasan Sigap Kerlip Indonesia. Kedua lembaga masyarakat tersebut kami dirikan untuk memenuhi janji pancarkan Kilau Nusantara dari timur  Negara Kesatuan Republik Indonesia.Â
Dan benar saja dugaanku, sahabat-sahabat nonmuslim yang selalu sigap menyambut permohonan bantuanku untuk pihak lain ternyata benar-benar baik hati. Mereka langsung memesan ELSI. Ini contohnya. Aku mengirim pesan ini pada pukul 11.49.Â
Prof Ketut ybh,  ijin wapri lagi ya. Saya menghidupi keluarga dg menulis dan menjual ensiklopedia ini di sela-sela menjadi narasumber di berbagai daerah. Sejak social distancing praktis tak ada pemasukan selain menjual stock di gudang dari percetakan sebanyak 2.500 paket. Penuh harap Prof Ketut berkenan membeli dan atau merekomendasikan kepada saudara, teman, dan kolega membeli dg harga khusus. Alhamdulillah Jenny sudah membeli 1 paket minggu lalu. Terima kasih sebelumnya ya. Salam sehat selalu. Yanti.
Dan temanku, guru besar sekaligus pelari yang kocak ini langsung membelinya 30 menit kemudian. Padahal seperti Jenny, Prof Ketut juga sudah memberikan bantuan  bulan April dan Mei untuk Paket Sebbako. Tidak hanya itu, ia juga sudah membeli buku ini sebelumnya. Kali ini ia membeli untuk diberikan ke sekolah yang membutuhkan.
Ok, sy beli satu paket ya. Sekalian bukunya dikirim ke lembaga pendidikan yg lebih memerlukan.Â
Responnya ini membuatku lebih berani dan percaya diri menawarkan kepada teman-teman seangkatan di Farmasi ITB, MPI, Sejajar, Kepala Sekolah, Guru, dan kolega lainnya melalui whatsapp.Â
Alhamdulillah, teman-teman Farmasi, Â yakni Nely dan Agus langsung membeli. Sementara itu Diana, Arum, Â Endah, Mimin, dan Sri siap membantu menawarkan kepada teman-temannya. Mitra Sejajar dan kolegaku yang lain pun merespon penawaranku dengan baik.
Terima kasih ya Allah.Â
Keluarga kami kembali bisa berbagi nikmatnya seporsi nasi bersama tetangga terdekat.Â
Siapapun yang memasak hari ini bisa melakukannya untuk saling jaga dengan tetangga terdekat dengan memanfaatkan bekal makan siang bergantian.Â
Cukup dengan seporsi nasi untuk tetangga.
Tetap jaga diri, jaga jarak, dan tidak mudik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H