Kita bercanda, Tuhan serius
Setiap menjelang pergantian tahun banyak yang bercanda mau mencari kalender yang banyak tanggal merahnya...
Tuhan mengabulkan sekarang..
Ketika Presiden menunjuk Nadiem jadi Menteri Pendidikan banyak yang bercanda;  nanti belajarnya secara on line,  bayar SPP cukup pakai goPay  dan terima rapot gak usah ke sekolah, pakai goSend aja
Tuhan menjadikannya...
Ketika Menteri Pendidikan melempar kebijakan Merdeka Belajar, banyak yang bercanda "guru nggak perlu ke sekolah, anak-anak bisa belajar dimana saja, sekolah bakal sepi "
Tuhan merealisasikan sekarang..
"Gak usahlah bersusah kerja di luar, macet, polusi pula, Â cukup dari rumah saja"
Tuhan mendengarkan ekspektasi kita..
Kita geram dengan negara-negara yang abaik akan isu pemanasan global dan pengurangan risiko bencana. Bertanya-tanya bagaimana membuat bumi kembali segar dan sehat buat anak cucu kita
Tuhan memberikan jawabannya.Â
Sekarang..Â
dan ngga tanggung-tanggung!
Hampir seluruh duniaÂ
Stay Safe at Home, please.
Tuhan Maha Mendengar dan Maha Mengetahui...
Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang...
Segala puji syukur bagi Tuhan Allah , Penggenggam kuasa seru sekalian alam.
Saya mencari sumber tulisan yang sempat viral ini, tapi belum juga menemukannya. Jadi disadur dengan sedikit suntingan.Â
Masuk bulan ramadhan 1441H dalam masa pandemik ini saya tetap yakin usaha kita bakal sampai.Â
Banyak sekali terminal-terminal antara yang membuat saya mampir dan bertanya lagi.Â
Apakah ini sudah benar?Â
Tuhan yang Mahakuasa menjawabnya dengan lompatan indah meneguhkan hati.Â
Berulang kali.
Maka nikmat Tuhan apalagi yang kamu dustakan?
Bekerjalah, Allah, Rasulullah, dan orang-orang beriman yang selalu yakin usaha sampai akan menjasi saksi bahwa kita tetap syukur nikmat.Â
Sudah berbilang minggu, suara serangga yang dulu menemani masa kecil kita kembali meramaikan semesta. Bahkan terdengar sampai ke lantai 20 apartemen teman di Jakarta.Â
Azamta fatawakkal 'alallah.
Kita sudah mengayuh biduk sampai disini, maju terus dengan gembira. Â
Bukankah kamu yang terus menyuarakan kejeniusan dilahirkan dari kegembiraan?Â
Ah, jadi malu..
Jangan lupa bahagia ya.
Nikmat hidup yang Allah limpahkan sampai detik ini sangat berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H