Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nyeri Lutut Sembuh dengan Nanas, Pisang, dan Kutus-kutus

25 Januari 2020   18:12 Diperbarui: 25 Januari 2020   18:20 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue dari tepung beras dan teh manis panas begitu menggoda ya | Dokpri

Lebih dari 5 minggu nyeri lutut membuatku tak bisa duduk di antara 2 sujud. Alhamdulillah Kak Intan memberikan mnyak kutus-kutus. Seminggu setelah mengokeskan minyak kutus-kutus setiap menjelang tidur dan selepas shalat subuh, lutut kanan sudah membaik. Bengkak di lutut kiri pun mulai berkurang. Namun, sampai minggu lalu lutut kiriku masih nyut-nyutan. Aku masih kesulitan naik turun kendaraan apalagi menggunakan toilet jongkok. Benar-benar menyiksa.  

Alhamdulillah setelah berhenti makan nasi, roti putih, gorengan, dan gula pasir sambil mengurut kedua lututku dengan minyak kutus-kutus, keluhanku mulai berkurang. Pisang rebus menjadi sarapan favorit, nanas manis dari Pinrang menjadi snack penghilang lapar. Sekarang tak ada lagi nyeri di lutut. Tapi aku tetap melanjutkan diet makanan sehat, tanpa gula pasir, nasi, roti putih, tepung, terigu, dan gorengan. Hari ini aku makan sayur sukun  dengan ayam bumbu kecap dan perkedel udang kecil. Rebus sukun dan kelapa parut menjadi makanan kecil teman minum teh sore tadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun