Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyiapkan Guru Agama Islam Menjadi Guru Penggerak seperti Bu Nia Kurniati

20 Januari 2020   09:40 Diperbarui: 20 Januari 2020   17:01 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ragam kreasi boardgame dan vision board  yang dipresentasikan guru dna tenaga kependidikan peserta bimtek meyakinkan kami bahwa upaya sederhana ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, kritis, dan produktif. Jika guru dan tenaga kependidikan dari daerah bencana saja bisa apalagi guru agama Islam ya.

Saat ini Sigap Kerlip.Indonesia beekolaborasi dengan multipihak menyiapkan Ngopimanis-Ngonrol Perihal Iman islam bareng Guru Modiis di 24 Kab/Kota Sulsel dalam.upaya menambah SEMARAK untuk Indonesia Maju. Guru-guru Agama Islam akan mengikuti pelatihan di Rumah Moderasi Beragama UIN Alaudin Makassar dan mengikuti pelatihan SEMARAK dengan Rumah KerLiP kemudian memfasilitasi aktivis ekstrakurikuler rohis di sekolah masing-masing untuk membentuk Komunitas Literasi Sejarah (Kolase)Bangsa  di Masjid Jami terdekat. Lalu mengajak perempuan muda putus sekolah untuk mengaji bersama di Masjid Ramah Anak tersebut.

Penuh harap inisiasi ini akan bermakna dalam upaya penguatan pendidikan karakter nasionalis dna relijius untuk mencegah ekstremisme dan intoleran.

Guru Agama Islam yang modiis pun siap menjadi Guru Penggerak Sekolah,Madrasah, Masjid Ramah Anak untuk Indonesia Maju. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun