"Pantesan nenek sebelah memelihara kucing banyak sekali. Aa pengen pulang kangen kucing kita, "ujar Zakky kemarin pagi.Â
Aku maaih sibuk menata jadah dan ledre, makanan khas Bojonegoro dari  Bu Bekty, makanan ringan khas Surabaya sari Bu Woro, serta kue bika ambon  dan  bolu gulung Medan dari Patimah.Â
"Tumben ibu mau bawa oleh-oleh, "imbuh Zakky. "Alhamdulillah ibu terima oleh-oleh plus ongkos masuk bagasi dari sahabat-sahabat KerLiP. Kebetulan ahad ini keluarga besar almarhum abah akan kumpul di rumah, "jawabku.Â
"Padahal Bu Bekti menjamu makan siang di Omah Tepi Sawah dan Bu Miska menjamu makan siang di Pantai Cermin, "imbuhku.
Rasanya sudah ngga sabar untuk segera pulang memeluk Lulu, Pinki, dan Jojo. Minggu ini aku pergi agak lama. Sejak Pinki hadir, Â aku selalu berusaha bisa pulang hari yang sama jika menerima undangan di sekitar Jawa dan Sumatera.Â
Namun, mulai minggu ini Rumah KerLiP Jakarta kembali aktif. Mas Bambang, pemilik Servindo menyediakan 2 kursi dan lemari bermeja di Gedung Tranka lantai 1 Pasar Minggu.Â
Fitry membantu menata ruang kerja batuku minggu lalu. Aku mengajak Adam untuk mulai menyiapkan perangkat gerakan KUAT dan kurikulum Pesantren Annahl Pitu Ulunna Salu.Â
Sementara itu, Zakky dan Fitry membantuku melengkapi sasaran Wakaf Buku Tebar Ilmu Ensiklopedia Lintas Sejarah Indonesia (ELSI) dan menyiapkan program-program pendukungnya.
"Aih, Pinki menjemput ibu ya, "kupeluk kucing gagah berbulu kuning yang menghampiriku setiba di rumah. Lulu dan Jojo terlihat menuruni tangga. Keduanya ikut menyambutku dengan suara khas masing-masing.Â
"Hadeuh, kucing-kucing ibu nih! Kayak ngga dikasih makan aja!"seru Fitry menyaksikan ketiganya makan dengan rakus.Â
Aku langsung merebahkan diri di sofa sambil melihat ketiganya lalu lalang. Mereka bergantian minta dielus.Â
"Ups, apa ini?!" Wah Lulu, mau apa sayang? Sampai mencium mulut ibu nih!" seruku gelagapan. Kuelus dagu dan bulu hitamnya yang halus. Lulu mengeong pelan sambil melihat wajahku.Â
Berkali-kali ia menggesekkan kepalanya ke tanganku lalu mencium wajahku. "Kamu masih lapar ya? Sebentar ibu keluarkan dulu makanannya ya, "kataku sambil beranjak bangun dari sofa. Lulu langsung lari ke tempat makanan. Tak lama kemudian Jojo pun menyusul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H