Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

#MeSRA-Mewujudkan Sekolah Ramah Anak: Catatan PPDB2014 Online di Kota Bandung

15 Juli 2014   13:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:17 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah gembira hati ini menyimak semua pernyataan Walikota Bandung. semoga Kepala-Kepala Sekolah yang hadir juga merasakan kegembiraan yang sama.

Sepeti kata Thomas Amstrong yang dikutip Pak Zulfikri Anas dalam bukunya, " Kejeniusan dimulai dari kegembiraan"

Saatnya kita sambu GeMBIRA para juara kita di sekolah/madrasah yang siap mewujudkan Sekolah Ramah Anak mulai dengan PPDB 2014.

Keluarga Peduli Pendidikan dan Hak-Hak Anak

Sebagai tim penyusun Kebijakan Sekolah Ramah Anak di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, saya merasa yakin bahwa prinsip-prinsip Sekolah Ramah Anak sudah mulai diterapkan dalam PPDB2014 online di Kota Bandung. Dinamika yang muncul memperkuat keyakinan saya bahwa diperlukan pemimpin yang baik yang berkomitmen untuk menerapkan good governance. Pemenuhan Hak Pendidikan adalah dasar dari pemenuhan HAM lainnya. Penting untuk mendorong penguatan kelembagaan khususnya reformasi birokrasi agar pelayanan publik di pendidikan benar-benar menjunjung tinggi transparansi, kebebasan informasi, partisipasi, akuntabilitas dan supremasi hukum.

Komitmen wali kota Bandung untuk memulai rayonisasi dengan sebaran insentif dengan jarak maksimal 2 km perlu didukung dengan sistem perlindungan anak yang dilaksanakan oleh keluarga-keluarga peduli pendidikan dan hak-hak anak. Saatnya kita hidupkan kembali dasawisma siaga dan menjadi bagian dari komunitas #SPeAKnACtBdg yang dicetuskan oleh para pelajar anti kekerasan dan amat cinta keluarga.

Bagi yang berminat bergabung silakan download formulir pengajuan menjadi Sahabat KerLiP di http://perkumpulankerlip.wordpress.com/partisipasi/

Semua keluarga peduli pendidikan dan hak-hak anak akan diajak untuk tumbuh bersama melaksanakan kampanye dan advokasi Pendidikan Untuk Semua di negeri tercinta.

Fastabiqul khoirot

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun