Tulisan ini sebagai tugas dalam CGP fase Koneksi Antar Materi
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 (PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI)
Oleh : Yanti Dewi Damayanti, S.Pd.
CGP Angkatan 6 Kota Tasikmalaya
Ada beberapa pertanyaan mendasar dan memantik yang menurut saya sangat berkaitan dengan berlangsungnya pembelajaran di kelas diantaranya : latar belakang murid, minat murid, gaya belajar murid. Bagaimana informasi mendasar dan memantik tersebut menjadi pondasi bagi keterlaksanaan pembelajaran di kelas, sebagai bahan baku bagi guru dalam merancang pembelajaran. Dengan kata lain pendataan informasi ini sangat menentukan langkah guru dalam beraksi di kelas dan menindaki berbagai permasalahan, tantangan, keanekaragaman karakter murid yang mau tidak mau harus dihadapi. Murid harus diperlakukan beda berdasarkan kebutuhannya bukan atas dasar membeda-bedakan status, tingkat intelegensi, tetapi yang kita usung adalah prioritas pelayanan agar aspek berpotensi yang secara alami tumbuh pada diri murid dapat unggul untuk tiap-tiap murid. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran berdiferensiasi.
Keragaman prioritas layanan yang dimaksud sering guru temui di kelas seperti halnya masih banyak terdapat murid yang tidak dapat mengejar target tugas, kurang bahkan tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, malu bertanya karena kurangnya motivasi dan kepercayadirian, interaksi antar teman masih terdapat kesenjangan, adanya ketidakseimbangan rasio guru dan murid, keterbatasan fasilitas yang mendukung pembelajaran. Permasalahan ini yang akan saya angkat dalam koneksi antar materi modul 2.1 berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi.
Sebelum melangkah lebih jauh ke arah diferensiasi dalam pembelajaran, mari kita kaji bahwa rangkaian keputusan guru dalam berdiferensiasi erat kaitannya dengan :
- Pembelajaran yang berpihak pada murid
Aspek ini sudah sangat jelas bahwa dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi membuka peluang murid dalam mengekspresikan potensi mereka di tengah keterbatasan yang mereka miliki. Sejatinya keterbatasan menjadi sebuah keunggulan yang dapat menjadi nilai beda antar murid
- Pembelajaran dengan penerapan nilai dan guru penggerak
Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi secara tidak langsung guru yang bersangkutan menerapkan nilai- nilai dan peran sejatinya seorang  guru yang ada dalam dirinya menjadi sebuah energi positif menuju perubahan yang langsung dapat dirasakan sentuhannya oleh murid
- Pentingnya pengaplikasian dan perwujudan visi dan misi
Kegiatan pembelajaran di kelas adalah salah satu perwujudan visi misi baik yang dirancang oleh sekolah maupun yang tertanam dalam diri guru yang menjadi asupan energi bagi dirinya dalam menjalankan aksinya di kelas secara unik, terarah dan membimbing
- Penerapan budaya positif
Salah satu penunjang suksesnya sebuah program yang ditujukan untuk perubahan dan perbaikan adalah diberlakukannya dan kontinuitasnya budaya positif dalam lingkungan pendidikan dalam hal ini lingkungan sekolah, lingkungan kelas dan lingkungan belajar murid lainnya, hal ini tentu saja memerlukan koordinasi dan kerjasama antar pelaku pendidikan di lingkungan tempat kita berada.