Mohon tunggu...
Yanti Damayanti
Yanti Damayanti Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga, pensiunan BUMN, freelancer, ghost writer

Lihat, baca, dengar, rasa, tulis. Menulis adalah jalan ninja saya untuk aktualisasi diri dengan harapan tujuan menjadi jalan yang tepat untuk meraih kebahagiaan. Sebagai manusia yang mudah resah pada hal yang tidak sreg ketika dibaca, dilihat, didengar dan dirasakan, saya selalu melepaskannya lewat tulisan dan mempublikasikannya jika ingin. Sebagai ghost writer untuk berbagai genre dan tema tulisan akhirnya memantapkan diri untuk mulai keluar dari sarang dan inilah tulisan-tulisan resmi dipublikasi atas nama diri sendiri. Parenting, menjadi POV yang selalu menarik buat saya sebab menjadi orang tua itu belajarnya bersamaan dengan tumbuhnya sang anak. Hal ini berarti selamanya kita akan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bunda, Ayah..., Menjadi Teman Anak Itu Menyenangkan Loh!

26 Januari 2025   09:27 Diperbarui: 26 Januari 2025   09:27 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Bermain bersama anak. (Pexel.com)

Seringkali kita beranggapan menjadi orang tua sebatas mendidik, mengarahkan, dan memberikan batasan kepada anak. Meski itu tidak salah, tetapi pernahkah mencoba untuk menjadi "teman" bagi anak? 

Tidak perlu risau kehilangan wibawa sebagai orang tua ketika nenjadi teman ansk, sebaliknya orang tua menjadi sosok yang dekat, menyenangkan, dan mudah diajak berbicara oleh anak-anaknya.

Alasan Orang Tua Harus Menjadi Teman Anak

Zaman sekarang, anak-anak menghadapi banyak tantangan yang mungkin tidak  dialami oleh orang tuanya saat kecil. Mulai dari pengaruh media sosial, tuntutan akademik, dan pergaulan yang semakin kompleks. Dengan menjadi teman, orang tua dapat:

  • Meningkatkan Kepercayaan Anak 

Anak akan merasa nyaman untuk berbagi cerita, baik itu tentang teman, sekolah, maupun perasaan mereka, tanpa takut dihakimi. Kepercayaan ini akan memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak.

  • Mencegah Jarak Emosional

Anak yang merasa tidak didengar atau dipahami cenderung menjauh secara emosional. Dengan menjadi teman, orang tua bisa mencegah hal ini terjadi.

  • Membantu Anak Mengatasi Masalah 

Sebagai teman, orang tua dapat menjadi tempat bertanya atau curhat pertama kali saat anak menghadapi masalah, sehingga mereka tidak mencari jawaban di tempat yang salah.

Cara Menjadi Teman Anak

Menjadi teman anak bukan berarti membiarkan mereka melakukan apa saja tanpa batasan. Justru, peran teman ini harus diiringi dengan kasih sayang, pengertian, dan kedisiplinan. Berikut beberapa tips yang dapat dicoba:

1. Luangkan Waktu Berkualitas

Dalam rutinitas yang sibuk, usahakan menyediakan waktu khusus untuk anak. Tidak perlu mewah, kegiatan seperti bermain, membaca buku bersama, atau sekadar mengobrol santai sudah cukup untuk menunjukkan perhatian.

2. Dengarkan Tanpa Menghakimi 

Ketika anak bercerita, jangan langsung memberi nasihat atau mengkritik. Dengarkan dulu dengan penuh perhatian, lalu berikan pandangan yang mendukung.

3. Ikut dalam Dunia Mereka 

Tunjukkan ketertarikan pada hal-hal yang mereka sukai, seperti film, permainan, atau lagu favorit mereka. Ini akan membuat anak merasa bahwa Bunda dan Ayah benar-benar peduli.

4. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami 

Ketika berbicara, sesuaikan bahasa dengan usia anak. Hindari nada memerintah, dan pilih kata-kata yang lebih lembut tetapi tetap tegas.

5. Berikan Pilihan 

Libatkan anak dalam pengambilan keputusan sederhana, seperti memilih menu makan siang atau pakaian. Ini menunjukkan bahwa pendapat mereka dihargai.

Manfaat untuk Orang Tua 

Menjadi teman anak tidak hanya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga memberikan kebahagiaan tersendiri bagi orang tua. Melihat anak tumbuh dengan percaya diri dan merasa dicintai adalah hadiah terbesar bagi setiap orang tua. Selain itu, kebersamaan ini juga menciptakan momen berharga yang tak tergantikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun