Penerapan pendidikan emosional dan sosial dapat dimulai sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah. Orang tua dan guru dapat:
- Mengajarkan anak mengenali emosi mereka dengan memberikan nama untuk setiap emosi yang dirasakan.
- Melatih anak untuk menyampaikan perasaan mereka tanpa menyakiti orang lain.
- Mendorong diskusi terbuka tentang nilai-nilai seperti empati, kerja sama, dan rasa hormat.
- Membatasi waktu penggunaan perangkat elektronik dan memberikan alternatif aktivitas yang membangun kreativitas.
Kesimpulan
Pendidikan emosional dan sosial memiliki peran penting dalam mencegah brain rot, terutama di tengah derasnya arus informasi digital. Dengan memberikan perhatian pada pengembangan emosi dan hubungan sosial, individu tidak hanya terhindar dari penurunan kualitas otak, tetapi juga dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih seimbang, produktif, dan bahagia. Mari mulai mendukung pendidikan emosional dan sosial untuk menciptakan generasi yang tangguh di era digital!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI