Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ada 5 Surat Suara yang Harus Dipilih, Jangan Galau Lagi!

14 Februari 2024   06:52 Diperbarui: 14 Februari 2024   06:54 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa hari H pemilu sudah di depan mata. Masihkah ada yang bingung memilih siapa capres dan caleg? Tak usah dibuat bingung. Kita nikmati hidup ini dengan  happy. Penting kita tunjukkan pada pemerintah kita menjadi warga negara yang baik dengan memilih sesuai hati nurani.

Nah, walaupun sebenarnya saya yakin sampai detik ini masih ada yang galau milih siapa dan bagaimana caranya. Sebenarnya di masing-masing RT mungkin sudah dijelaskan. Namun,  namanya manusia kadang tidak memperhatikan. Apalagi di sosmed juga sudah banyak sekali informasi tentang pemilu. Berapa kartu dan teknisnya bagaimana.

Mungkin bagi sebagian orang yang muda dan tidak gaptek akan paham. Namun, bagaimana dengan orang tua yang gaptek tidak tahu perkembangan. Oleh karena itu peran keluarga sangat diperlukan untuk memberi pengertian kepada keluarganya yang sudah tua dan benar-benar tidak paham.

Nah, pagi ini walaupun sebenarnya sudah paham, tak ada jeleknya saya hanya mengingatkan saja barangkali masih ada yang bingung seperti saya dulu hee. Saya pun waktu itu juga bertanya kepada suami.

Alhamdulillah di grup WA PKK ada informasi dengan gambar seperti di atas. Yuk disimak. Ada 5 Kartu yang akan dipilih.  Kartu tersebut berbeda warnanya. Surat suara berwarna abu-abu itu untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. Surat suara berwarna kuning untuk pemilihan DPR RI. Surat suara berwarna merah itu untuk pemilihan DPD RI.  Surat suara berwarna biru itu untuk pemilihan DPRD provinsi  dan terakhir surat suara berwarna hijau itu untuk pemilihan DPRD Kabupaten.

Nah nanti bapak ibu akan diberi lima surat suara. Gak usah grogi. Tenang saja.

Sekadar pengingat, sebelum mencoblos kita sarapan dulu. Walaupun itu pesta tidak ada makanan. Kan pestanya pesta demokrasi. Ok

Selanjutnya sebelum mencoblos pastikan dulu pilihan yang paling mendekati senang walaupun sebenarnya tidak ada yang sempurna. Itulah sifat manusia tak ada yang sempurna. Yang sempurna hanya Allah SWT.

Sebelum memilih,  kita sebaiknya bisa melihat gambar caleg yang terpampang di setiap TPS.

Wah gak kenal semua,  masak sih? Ya berupaya mengenali lewat partainya. Saya yakin ada yang sreg di hati. Selanjutnya simpan  di hati caleg atau partainya.

Selanjutnya kita memasuki antrean untuk siap memilih. Berdoa dulu semoga mencoblos.

Sebaiknya kita aturi peraturan misalnya duduk di tempat yang telah disediakan. Kemudian maju jika sudah dipanggil. Nah, jika sudah menerima 5 surat suara sebaiknya dibuka dulu. Yakinlah jangan rusak surat suara tersebut. Jika sudah yakin tidak rusak kita masuk di bilik suara untuk mencoblos. Jangan coblos lebih dari satu partai. Untuk satu partai boleh coblos caleg  dan gambar partainya. Itu tetap sah. Yang tidak sah jika coblos lebih dari satu tetapi beda partai. Nah, tidak bingung kan. Mari kita bisa minta petunjuk dengan orangtua atau yang paham.

Itulah sedikit gambaran agar nanti tidak galau saat mau mencoblos. Apa pun pilihan kita akan menentukan masa depan bangsa. Mari kita gunakan hak pilih dengan baik. Jangan sekali-kali golput. Mari tanamkan anak-anak kita untuk menegakkan demokrasi. Selamat pagi, selamat mencoblos dengan penuh kebahagiaan. Semoga negara kita akan dipimpin oleh kepala negara dan wakil rakyat yang amanah. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun