Berjalan kaki menjadi kegiatan rutin yang saya lakukan usai menjalani  masa pensiun.Biasanya hari Selasa, Rabu, Jumat. Sejak awal saya dan suami tak pernah jalan kaki di trotoar jalan raya. Menurut kami tempat tersebut tidak nyaman.
Kami selalu memilih yang nyaman untuk berjalan kaki. Ada tiga tempat yang biasa kami gunakan yaitu di rel kereta api yang berada di dekat rumah. Rel kereta api ini memang tak pernah digunakan lagi. Sebenarnya rel ini masih bagus tetapi tak berfungsi. Dulu sih untuk kereta wisata.
Tempat ini pemandangannya bagus. Jika teman-teman ke sini, bisa lihat indahnya Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo. Hemm benar-benar memukau. Apalagi di samping rel ada hamparan padi menguning. Rasanya adem.
Pilihan kedua di Lapangan Pangsar Sudirman Ambarawa. Tempat ini juga nyaman. Tak bising oleh lalu lintas. Sekitar lapangan tumbuh pohon-pohon hijau menjulang tinggi. Tempat ini juga beraspal sehingga jangan takut sepatu kotor. Saat berjalan kaki, sebuah pemandangan pegunungan juga tampak. Hem sejuk terasa.
Yang ketiga saya dan suami memilih berjalan kaki di alun-alun Ambarawa. Tempat ini juga nyaman untuk berolahraga terutama jalan kaki. Tempat ini juga bersih, jalan yang melingkari lapangan juga sudah berbatako. Jadi enak untuk jalan kaki. Berjalan kaki sampai 10 atau 11 kali putaran untuk bisa mencapai 30 menit karena lingkungan alun-alun ini tidak terlalu luas.
Itulah tiga tempat yang sering kami gunakan. Mengapa memilih tempat tersebut? Tentu saja tempat yang nyaman dan aman. Tempat yang memang khusus untuk berjalan kaki. Kita berolahraga raga jangan sampai  tidak  memperhatikan kenyamanan dan keamanan.
Jangan sampai kita harus minggir ketika ada mobil lewat karena berjalan di pinggir jalan. Hal ini sangat berbahaya. Apalagi jalan tersebut tidak ada trotoar. Jika mau jalan kaki di jalan, pilihlah jalan pedesaan yang tidak ramai lalu lintas.
Intinya pilih yang nyaman dan aman untuk keselamatan diri.
