Cuaca panas masih terasa pada bulan Oktober ini. Â Namun, menaman cabe dan lombok bagi Pak Cahyo tetap berjalan. Itu sudah menjadi hobinya sejak pensiun.
Kini pohon cabe rawit dan terong berbuah lebat. Tentu  hal ini menggembirakan hati Pak Cahyo dan istrinya. Bukan perkara cabe yang saat ini murah dan terong hijau juga hanya beberapa ribu saja harganya. Namun, rasa puas bisa melihat lombok bergelantungan dengan warna merah merona dan  buah terong yang hijau. Nah bagaimana sih kok bisa seperti itu? Bu Dian, sang istri ingin berbagi ilmu tentang menanam pohon lombok yang ditanam di pekarangan rumah.
Awalnya Pak Cahyo mendapatkan bibit dari teman yang masih kecil-kecil dalam plastik. Kalau untuk bibit terong dibeli di toko pertanian.
Untuk bibit cabe dibiarkan di tempat  teduh biar agak besar. Sedangkan untuk bibit terong dengan cara disemai di tanah terlebih dahulu. Sembari menunggu bibit siap ditanam. Pak Cahyo mempersiapkan tempat dan media tanam berupa pupuk kompos dan pupuk kandang berupa kotoran kambing yang sudah lama dibeli dari tetangga.  Jadi sudah kering.
Saat menaman pun tiba. Bibit lombok ditanam di lubang yang sudah disiapkan. Bibit terong pun ditanam di tempat yang sudah ada pupuknya. Selanjutnya setiap pagi dan sore disiram. Tak terasa kedua tanaman tersebut tumbuh subur.
Lama kelamaan mulai kedua pohon berbuah lebat. Alhamdulillah Pak Cahyo panen walaupun hanya beberapa pohon. Nah adakah tips lain. Tentu saja ada tips lain agar buah makin banyak yaitu dengan cara pemangkasan daun yang tua bagian bawah. Tunas-tunas baru pun dipangkas. Jangan sampai bercabang terlalu banyak.
Apakah ada hamanya? Pada awal penanaman ada hawa yaitu ada semut di sekitar daun pohon terong. Â Sedangkan di pohon lombok ada hewan yang berwarna putih yang berada di balik daun. Nah untuk mengatasi hal tersebut, Pak Cahyo menyemprotkan cairan dari air jeruk nipis ditambah cairan pencuci piring secara berkala. Semprotan merata di tempat yang kena hama tersebut.
Untuk penyubur tanah, Pak Cahyo memanfaatkan air cucian beras yang sudah didiamkan selama dua hari setelah diberi kulit bawang dari sisa dapur.
Alhamdulillah kini kedua tanaman tersebut tumbuh subur. Selain bisa untuk kebutuhan sehari-hari, terong dan lombok sebagian tetangga. Senang bisa berbagi hasil panen sendiri.
Andai semua keluarga menaman satu batang saja lombok, harga lombok tidak akan melambung tinggi. Â Namun, berbagai macam alasan muncul terutama lahan yang sempit. Padahal hal tersebut bisa disiasati dengan menanam di pot atau polibag.
Yuk menanam lombok, terong atau sayuran yang bebas pestisida di pekarangan rumah. Hati senang, rejeki datang dari hasil kebun sendiri. Selamat mencoba
Ambarawa, 13 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H