Menjenguk Teman yang Sakit
Beberapa waktu lalu ada kabar dari Bu Ira bahwa teman yang sebentar lagi pensiun sakit. Â Kami pun sepakat ke rumah Pak Wed hari Senin sore. Saya dan suami menjemput dulu dua teman yang rumahnya Ambarawa.
Walaupun sudah tidak menjadi guru di Gridaba ( SMP N 2 Banyubiru) kami tetap menjalin silaturahmi. Suka dan duka kami ikut merasakan.
Kurang lebih tiga puluh menit, kami berempat sampai di rumah guru IPS yang beralamat di daerah Banyubiru. Rumah yang halamannya ada pepohonan ini kami masuki.
Ada seorang lelaki muda di depan rumah.
"Mas, ini benar rumahnya Pak Widodo?" tanya Bu Nur ramah
"Nggeh," jawab lelaki lalu masuk rumah untuk memberitahu pada yang punya rumah. Sejenak seorang ibu cantik keluar menyambut kami dengan senyum. Kami pun bersalaman.
Oleh-oleh yang kami bawa, Â diletakkan Bu Ira di meja ruang tengah. Kami pun mencari keberadaan teman yang dulu amat humoris.
"Oh Pak Wed," ucapku sambil menuju kamar yang terbuka. Kami berempat masuk kamar dan bersalaman dengan Pak Wed.
Tampak Pak Wed terbaring lemas dengan senyum tertahan. Dengan terbata-bata ia bicara sambil mengulurkan tangannya. Sejak sakit yang terakhir bicaranya tidak lancar.
"Gimana Pak Wed, cepat sembuh ya?" ucap kami bersalaman. Beliau tampak tersenyum dan berusaha bicara tetapi ada agak susah. Kami pun duduk di bibir dipan lalu bincang-bincang sebentar. Tak lupa kami mendoakan untuk kesembuhannya.