Karena sudah cukup istirahat kami memutuskan keluar area tower. Â Kami bayar uang parkir dua ribu.
Pelan-pelan kami melakukan perjalanan pulang sambil menikmati pemandangan yang berkabut. Konon pemandangan dari puncak amat bagus karena kita bisa melihat keindahan gunung. Tapi ya sudah dinikmati pemandangan berkabut dengan ranting-ranting yang tampak beradu kabut putih.
Perjalanan lancar sambil sesekali berhenti untuk istirahat. Pemandangan yang bisa saya temui adalah makin banyak orang naik ke puncak yang menggunakan sepeda motor. Ada juga yang berjalan kaki. Sesaat kemudian kami menemukan sebuah persimpangan.
"Kita ambil jalan kiri saja ya!" ucap suami tanpa menunggu persetujuanku. Beberapa meter kemudian agak ragu karena jalannya agak berbeda. Namun, kami tetap jalan.
Â
"Jalan ini tetap benar pak, lah itu banyak yang akan naik," ucapku. Â Beberapa jep melintas. Ada juga rombongan para pelajar SD dengan seragam biru bersama-sama berjalan berlawanan dengan kami. Berarti jalan ini benar. Kami nikmati saja perjalanan kami yang cenderung menurun.
"Pak, berhenti dulu itu kok ada buah aneh," ajakku. Kemudian kami turun dari motor dan menuju kebun bapak paruh baya sambil memetik buah seperti waluh yang berwarna kuning. Â Suami pun bertanya arah jalan ini. Ternyata kami menuju jalan yang berbeda yang merupakan pintu masuk yang lewat kabupaten Magelang yaitu desa Dalangan.
Benar juga usai memetik buah kami menemukan tempat pintu masuk yang berbeda. Jadilah kami berangkat lewat Sepakung pulangnya tanpa sengaja lewat jalur lain. Inilah yang saya cari dari pagi yaitu tempat masuk yang sudah tersentuh pemerintah dengan baik.
Sebuah pelataran yang bagus. Ada tempat parkir, pendopo untuk istirahat ada juga warung-warung penjual makanan. Dari daratan ini saya bisa melihat gunung yang menjulang tinggi. Di tempat ini banyak sekali jep. Teman-teman bisa menyewa jep ini dengan harga 400 ribu untuk 4 orang dewasa. Bisa ditambah satu dua anak kecil. Kalau mau sewa sepeda motor juga bisa dengan sewa 60 ribu.Â
Usai salat zuhur, kami memutuskan pulang dengan membawa sejuta kenangan. Kami pun turun melewati kopeng dengan pemandangan yang bagus dan sejuk. Sebelum sampai rumah dengan kami mampir dulu di warung makan Mak yah. Kami nikmati opor bebek yang lezat di Banyubiru. Rasa penat sedikit hilang setelah air jeruk membasahi tenggorokan kami. Alhamdullilah kami sampai rumah dengan selamat.