" Ya, ternyata Sentono itu yang menjaga petilasan," ucap Bu Nur Mualifah.
Segera saya menuntaskan tulisan tersebut. Yang disampaikan oleh Mas TL saat di bus benar juga. Sentono Gentong merupakan banguna purba berupa petilasan yang di dalamnya terdapat gentong berisi tulang.Â
Tempat ini terletak di Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Tulang tersebut merupakan tulang yang dibawa oleh Syekh Subakir dari Persia untuk menangkal roh jahat di Pulau Jawa agar  agama Islam berkembang.Â
Kata Sentono Gentong berasala dari sentono yang merupakan sebutan penjaga petilasan yang sering dipanggil Mbah Sentono. Sedangkan kata gentong karena adanya gentong di dalam petilasan tersebut.
Usai membaca teks tersebut, kami salat subuh berjamaah di mushola yang berada dekat di gazebo. Selanjutnya kami menuju pelataran yang berada di atas. Semburat merah mulai tampak. Bayang pantai mulai terlihat.Â
Tak lama kemudian makin jelas sinar matahari. Keindahan pantai pun makin terlihat jelas. Kami pun berfoto ria mengabadikan momen yang amat bagus. Tak lupa kami bersama mengucapkan yel-yel dengan tawa ria. Seru benget kala berkumpul bersama teman-teman. Dingin masih terasa walaupun semburat kuning matahari mulai tampak.
"Yuk, cari minuman hangat Bu Nur?"
"Ayoo," jawab Bu Nur sambil beranjak menuju warung yang terletak tak jauh dari pelataran. Kami masuki warung sederhana yang menyediakan aneka makanan dan cemilan. Kami pun memesan susu jahe. Alhamdulilah perut terasa hangat. Selanjutnya kami meninggalkan Bukit Sentono Gentong dengan rasa bahagia. Matahahari pun tersenyum melepas kami untuk melanjutkan perjalanan.
Ambarawa, 27 Juli 2022