Mohon tunggu...
Yanti Alif
Yanti Alif Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga yang suka menulis /Blogger

http://www.yantialif.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peran Penting Nutrisi pada Tumbuh Kembang Anak

24 Oktober 2021   17:12 Diperbarui: 24 Oktober 2021   18:28 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber foto by kreasi Canva)

Tubuh yang sehat adalah keinginan setiap orang. Tapi apakah semua orang tahu bahwa mengkonsumsi makanan sehari-hari mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Banyak orang yang mengabaikan atau bahkan tidak perduli atas apa yang mereka makan setiap harinya, pola pikir yang penting makan dan asal kenyang adalah hal yang biasa terlihat pada kehidupan sehari hari di sekitar kita.

Kebiasaan mengkonsumi makanan bernutrisi harus ditanamkan sejak dini karena hal ini akan membantu anak untuk menjalankan pola  hidup sehat saat ia tumbuh dewasa. Sebagai orang tua kita harus aware tentang makanan bergizi dan bernutrisi yang di konsumsi anak kita pada masa kanak kanak merupakan masa kritis dalam tahap tumbuh kembang anak serta merupakan hal yang utama dalam pembentukan fisik dan kemampuan mental anak.

Orang tua wajib memberi anak makanan yang bergizi serta bernutrisi, karena di masa sekarang banyak orang tua yang mau mudahnya saja sehingga memberikan makanan kepada anak tanpa memperhatikan nutrisinya. Di era digital seperti sekarang memesan makanan secara langsung melalui smartphone sangatlah mudah apalagi banyaknya promo yang ditawarkan, tanpa memikirkan dan melihat kandungan gizi makanan tersebut.

Makanan yang bisa kita pesan melalui suatu aplikasi kalau saya pelajari dan beberapa kali saya memesannya, sajian makanan sangat menggugah selera, harga terjangkau karena dibantu promo tapi kalau kandungan nutrisinya tidak terjamin, untuk kandungan sayurannya misalkan ada cuma sedikit.

Makanan cepat saji memang terlihat menarik dengan rasa yang enak sehingga banyak anak yang menyukainya, orang tua banyak yang memilih makanan cepat saji atau Junk food karena rasa yang enak, harga yang relatif lebih murah, juga bisa dengan cepat dikonsumsi. Tidak heran jika makanan siap saji akan membuat anak mengalami ketagihan padahal makanan cepat saji cenderung hampir tidak ada nutrisi didalamnya.

Makanan cepat saji banyak mengandung kalori tinggi, banyak kandungan gula, juga lemak (terutama kolesterol), dan garam. Sehingga jika dikonsumsi secara terus menerus bisa menimbulkan efek negatif pada tubuh. Kandungan lemak yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kolestrol dalam darah. Dan yang paling sering terjadi adalah anak mengalami obesitas

Berdasarkan pengalaman yang saya alami, hampir sebagian besar anak tidak menyukai makan sayuran karena banyak anak yang berpikir sayuran tuh rasanya pahit, tidak enak hal ini yang sering dijadikan alasan anak saya saat disuruh makan sayur dan kadang supaya mau makan saya sering memberinya pilihan makanan olahan seperti sosis dan nuget padahal makanan olahan sedikit sekali nutrisnya.

Makanan olahan biasanya banyak mengandung bahan pengawet, cita rasa buatan, dan pewarna, sehingga dapat menimbulkan efek buruk untuk tubuh anak di kemudian hari, kebiasaan mengkonsumsi makanan olahan juga akan membuat anak kehilangan selera terhadap makanan rumah yang biasa kita masak dan pastinya anak anak akan lebih menyukai Nuget dan Sosis untuk lauk makan mereka.

Pertumbuhan anak secara baik dan optimal tergantung dari pemberian nutrisi dengan kualitas bagus dan dari banyaknya nutrisi yang dibutuhkan anak. Dalam masa tumbuh kembang tersebut hendaknya para orang tua memperhatikan asupan makanan yang diberikan.

Anak dengan rentang usia di bawah dua tahun adalah kelompok yang paling rentan mengalami segala jenis bentuk malnutrisi atau kurang gizi dan jangka panjangnya stunting atau pendek, wasting atau kurus.

Kurangnya makanan bernutrisi membuat anak kekurangan mikronutrien, atau bahkan sebaliknya bisa membuat anak kelebihan berat badan sehingga tubuh anak akan mengalami obesitas hal ini dikarenakan pola makan yang tidak baik Sebab, dibandingkan masa lain dalam kehidupan seorang anak, pada masa inilah tubuh anak paling membutuhkan nutrisi esensial dalam jumlah besar per kilogram berat badan.

Tumbuh kembang anak akan mengalami hambatan yang permanen jika anak tidak mendapatkan makanan bergizi ataupun nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang mereka dan stunting merupakan ancaman yang mengintai anak anak di Indonesia yang diberada di pelosok daerah karena kurangnya makanan bernutrisi.

Kekurangan asupan gizi dari produk sayur-mayur, buah, telur, ikan, dan daging yang dibutuhkan anak pada masa pertumbuhan awal berisiko menyebabkan lemahnya perkembangan otak, hambatan kemampuan belajar, rendahnya kekebalan tubuh, kerentanan terhadap suatu penyakit juga akan menghampiri.

Tubuh kita membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang  dalam jumlah yang cukup, baik makronutrisi, yaitu protein, karbohidrat, dan lemak; maupun mikronutrisi, yaitu mineral dan vitamin. Jangan lupa untuk menambahkan  asupan serat dan cairan yang cukup dengan banyak minum air putih minimal 8 gelas sehari atau dua liter.

Makanan dengan nutrisi seimbang harus meliputi :

(Sumber foto by Goggle)
(Sumber foto by Goggle)
Karbohidrat  
  • nasi putih dan nasi merah
  • Umbi umbian
  • Jagung

Protein dan lemak

  • Daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju,)

Vitamin dan Mineral

  • Sayur dan buah
  • Kacang kacangan dan olahannya seperti tahu dan tempe

Kandungan nutrisi harus tersaji lengkap dan dikonsumsi setiap hari agar kesehatan tubuh kita selalu terjaga

Banyak faktor yang membuat makanan bernutrisi sering diabaikan

Kurangnya pengetahuan para orang tua tentang pentingnya makanan bernutrisi untuk tumbuh kembang anak, Kesibukan orang tua sehingga tidak memperhatikan apa yang dimakan anak setiap harinya. Anak yang tidak suka sayuran hijau atau anak yang suka pilih pilih makanan Kesukaan anak terhadap makanan olahan dan makanan siap saji. Anggapan bahwa makanan bernutrisi itu mahal harganya. Ketidakmampuan orang tua untuk membeli makanan bernutrisi karena tidak adanya pendapatan.

Mengedukasi masyarakat untuk tahu pentingnya makanan bernutrisi sangatlah penting apalagi di masa pandemi seperti saat ini, karena seperti yang dipaparkan, dr. Endah Citraresmi, Sp.A. pada acara #DanoneDigitalAcademy2021, selama masa pandemi ini peningkatan anak-anak penderita malnutrisi di Indonesia sangat tinggi. Banyak kepala keluarga kehilangan pekerjaan sehingga pendapatan menurun atau bahkan tidak ada sama sekali dan hal ini berdampak para orang tua tidak bisa menyajikan makanan bergizi dan bernutrisi untuk anak anak mereka karena tidak ada uang untuk membelinya.

Tidak adanya makanan bernutrisi untuk anak anak memberikan dampak  malnutrisi sehingga dalam jangka panjang dapat menyebabkan stunting (tinggi badan anak kurang) dan wasting (berat badan anak yang tidak sesuai dari usianya) yang harus kita ketahui adalah bahwa stunting ini bisa diturunkan kepada keturunan mereka nantinya. Anak yang mengalami stunting disaat menjadi ibu akan melahirkan anak-anak yang stunting juga.

whatsapp-image-2021-10-24-at-16-55-56-61752e82dfa97e66fa0e6992.jpeg
whatsapp-image-2021-10-24-at-16-55-56-61752e82dfa97e66fa0e6992.jpeg

(Sumber foto by Goggle)

Anak yang mengalami stunting akan mengalami pertumbuhan tidak normal tidak seperti anak seusianya. Fisik akan terlihat pendek, stunting memberi resiko mengganggu perkembangan kognitif, mengganggu kemampuan belajar anak, dan meningkatkan risiko anak mengalami berbagai penyakit kronis ketika dewasa.

Memberikan anak makanan bernutrisi harus menjadi komitmen utama kita dan hal ini harus dilakukan sedini mungkin agar anak anak Indonesia tidak mengalami malnutrisi karena akan mempengaruhi kualitas generasi anak Indoesia di masa depan. Menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya merupakan salah satu tujuan dari SDGs seperti pemaparan Dr. Vivi Yulaswati MSc, Kepala Sekretaris Nasional TPB/SDGs Bappenas saat memberikan materi pada sesi #DanoneDigitalAcademy2021. Materi yang disampaikan mengenai "Interconnection Health of  People & Planet" , sebagai peserta kita diajak untuk turut serta menjadi sarana pembangunan berkelanjutan

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda pembangunan dunia berkelanjutan hingga 2030 telah distandar oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). SDGs memiliki untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan. Beberapa di antaranya menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat.

Peran serta masyarakat dibutuhkan dalam pemberian makanan bergizi dan bernutrisi hal ini bisa kita mulai dari lingkungan keluarga kita sendiri. Dengan perbaikan pola makan yang baik kita turut mendukung keberhasilan SDGs. Salah satu fokus pembangunan kesehatan dalam Sustainable Development Goals (SDG's) adalah gizi yang baik. Dan gizi merupakan faktor kunci  dalam keberhasilan perbaikan status kesehatan masyarakat Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun