Mohon tunggu...
Yanti Agustina
Yanti Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Sosiologi

Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Usaha Mikro Kecil Menengah sebagai Pemulihan Ekonomi Pandemi Covid-19

4 November 2021   10:34 Diperbarui: 4 November 2021   10:41 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Dunia dihebohkan dengan masuknya wabah Covid diberbagai negara pada tahun 2019.  Wabah ini tercatat pertama kali berasal dari wuhan, Cina. Persebarannya sendiri tidak butuh waktu lama untuk sampai ke berbagai negara karena cepatnya mobilisasi di era globalisasi saat ini. Kemudahan akses transportasi dan penanganan yang terlambat menyebabkan banyak kekacauan diberbagai negara. 

Pada maret 2020 dilaporkan pertama kali bahwa dua orang warga depok terindifikasi covid-19 di Indonesia. Kasus covid-19 ini dinyatakan sebagai pandemi karena persebaran virus yang sangat cepat dan sulit untuk ditindaklanjuti segera untuk memutus mata rantai persebaran.

Persebaran covid-19 yang terus menyebar dan vaksin yang belum ada pada awal persebaran virus  membuat pemerintah harus mengambil tindakan tegas untuk mengurangi atau bahkan memutus rantai persebaran covid-19 dengan PSBB atau pembatasan sosial berskala.  Ketua satuan tugas penanganan covid-19 yaitu Doni Monardo mencatat bahwa ada penurunan sebesar 20% dengan diberlakukannya PSBB.

"Pada pertengahan September 2020, dari angka 67.000 kasus aktif (Covid-19), kita bisa tekan sampai 54.000 selama kurang lebih 1,5 bulan," jelas Doni dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1/2021).

Solusi yang ditawarkan pemerintah

Pemberlakuan PSBB selain menurunkan angka covid-19 juga menurunkan berbagai sektor salah satunya ekonomi Indonesia yang mengalami gunjangan akibat pandemi. Banyak yang terkena PHK ataupun gulung tikar karena gagalnya bersaing dalam kinerja dan pemasukan yang minus dari profit. Pemerintah mengambil langkah untuk masalah ini dengan memberi bantuan modal usaha serta pelatihan keterampilan usaha pada orang yang terkena dampak covid-19 termasuk disabilitas.

Penjelasan Koordinator Bidang Pemberdayaan Disabilitas Kemenko PMK Erlia Rahmawati bahwa, program dukungan pemerintah memberikan dampak positif terhadap UMKM dan sektor informal yang digeluti penyandang disabilitas selama masa pandemi Covid-19.

"Program Dukungan UMKM Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi bantalan dunia usaha terutama bagi sektor informal dan UMKM dalam bertahan menghadapi dampak pandemi Covid-19," katanya  saat Rapat Koordinasi Sinkronisasi dan Pengendalian Persiapan Ekspose Hasil Survey Dampak Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Penyandang Disabilitas secara tatap maya, Selasa (23/3).

Pemerintah menyediakan insentif untuk mendukung pemulihan ekonomi melalui PEN hingga tercatat sebesar Rp 112,84 triliun telah dinikmati oleh lebih dari 30 juta UMKM pada tahun 2020 sebagai bentuk nyata dari program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN serta Rp 121,90 triliun untuk menjaga kelanjutan momentum pemulihan ekonomi pada tahun 2021.

Berkembangnya UMKM sebesar 11,7 juta yang tengah proses di tahun 2020 membuka lapangan pekerjaan sehingga membantu pemulihan ekonomi yang diakibatkan pandemi covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun