Mohon tunggu...
Yanti
Yanti Mohon Tunggu... Administrasi - Dream until your dream come true

instagram: @yanti_id

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Perjalanan Menuju Atap Dunia

16 Juli 2019   19:23 Diperbarui: 17 Juli 2019   22:03 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar 20 menit kemudian kami sampai di area base camp atau penginapan untuk pengunjung. Kami beruntung karena sore itu cerah, sehingga puncak Everest terlihat sangat jelas. 

Lega rasanya bisa memandang puncak tertinggi di dunia yang sudah menjadi impian bagi banyak pendaki sejak zaman dahulu untuk dapat berdiri di puncaknya. Meskipun hanya memandang dari jauh, namun kemegahan puncak Everest begitu megah. Gunung Everest dengan ketinggian 8.848 m merupakan puncak tertinggi di dunia. Setiap tahun ratusan bahkan ribuan pendaki berusaha untuk menaklukkan puncak Everest baik dari sisi Tibet maupun Nepal.

Roof of The World (Sumber: carlnotfors.com)
Roof of The World (Sumber: carlnotfors.com)
Semakin malam, angin bertiup semakin kencang dan dingin, awan mulai menutupi puncak Everest. Kami segera kembali menuju penginapan di area base camp.

Area base camp untuk pengunjung berbeda dengan base camp untuk para pendaki, sehingga tidak akan terlihat para pendaki yang sedang bersiap menaklukkan puncak Everest. Apalagi saat kami datang, musim pendakian sudah selesai. 

Di area base camp terdapat tenda-tenda serta penginapan (guest house) sederhana untuk menginap. Fasilitas di penginapan cukup sederhana, 1 kamar berisi sekitar 5 tempat tidur dilengkapi dengan selimut listrik untuk menghangatkan badan. Toilet? Yup.. ada toilet tapi tidak ada air untuk menyiram. Silakan membayangkan baunya...:D

Perjalanan selama 8 hari di Tibet memang cukup melelahkan, selain perjalanan darat yang cukup jauh, efek daerah ketinggian membuat badan cepat merasa kelelahan. Namun semua terbayar dengan pemandangan indah yang saya nikmati sepanjang jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun