Mohon tunggu...
Yanti
Yanti Mohon Tunggu... Administrasi - Dream until your dream come true

instagram: @yanti_id

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sehari Menjelajah Taman Nasional Komodo (Flores Bagian 1)

12 Februari 2019   15:38 Diperbarui: 12 Februari 2019   16:33 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua patung komodo besar menyambut saya di pintu gerbang Pulau Rinca. Sementara matahari bersinar dengan sangat terik, apalagi saya mengunjungi TN Komodo saat musim kemarau. Tanah dan daun-daun yang kering membuat udara semakin panas.

 Saya mengikuti tur sehari mengelilingi TN Komodo, yang mengunjungi beberapa spot wisata yang dimulai sekitar jam setengah 6 pagi. Pulau Rinca merupakan spot ketiga yang kami kunjungi.

Saat itu bulan Agustus, merupakan musim kawin bagi komodo. Tidak banyak komodo yang terlihat, hanya ada beberapa ekor yang bermalas-malasan di sekitar bangunan penginapan di Pulau Rinca. Di Pulau Rinca terdapat 3 rute trekking: jarak pendek, medium dan panjang. Kami menyusuri rute trekking medium, yang kata bapak ranger tidak sampai 45 menit perjalanan. 

Jangan takut nyasar, karena trekking di Pulau Rinca pasti didampingi oleh ranger yang berpengalaman. Ranger selalu membawa tongkat bercabang sebagai senjata kalau tiba-tiba ada komodo yang menyerang. Anggota rombongan kami berjumlah 11 orang, sebagian besar merupakan turis asing, dipandu oleh 2 ranger.

Pemandangan di rute medium lebih banyak didominasi hutan yang mengering. Di sepanjang rute, kami tidak menjumpai komodo, hanya terlihat sarang tempat komodo menyembunyikan telurnya, serta hewan-hewan yang menjadi makanan komodo. 

Yang perlu diperhatikan ketika trekking, adalah jangan sampai menginjak "ranjau" kotoran kerbau, karena warnanya menyerupai daun-daun kering.

Jarak trekking rute medium tidak terlalu jauh, namun karena udara panas, membuat langkah kaki menjadi berat. Apalagi saya harus mengikuti ritme langkah turis asing yang langkahnya lebih panjang.

Sang naga Purba (dokpri)
Sang naga Purba (dokpri)
Day trip yang saya ikuti ini mengunjungi 4 spot wisata di TN Komodo. Spot pertama yang dikunjungi adalah Pulau Padar. Saat saya mengunjungi TN Komodo tahun 2012, Pulau Padar belum dibuka sebagai lokasi wisata. Namun saat ini P. Padar sepertinya menjadi spot wajib yang dikunjungi di TN Komodo. Pulau ini memang "kebangetan" bagusnya. Meskipun untuk menikmatinya, pengunjung perlu menaiki bukit. Jalurnya sudah dilengkapi dengan tangga untuk memudahkan pengunjung sampai ke puncak bukit. Ada beberapa titik yang jalurnya sempit sehingga harus antri untuk melewatinya. Mungkin saya datang di waktu yang kurang tepat, pas libur long weekend, sehingga pengunjung banyak sekali. Bahkan untuk memotret pemandangan pun harus bersabar.

Pulau Kenawa (dokpri)
Pulau Kenawa (dokpri)
Setelah cukup puas menikmati pemandangan Pulau Padar, rombongan kembali ke kapal dan melanjutkan ke Pink Beach. Tidak ada dermaga di Pink Beach sehingga kapal tidak bersandar di pantai. Kalau pengen ke pantainya, harus berenang. Kalau gak bisa berenang, bisa menikmati pemandangan dari atas kapal.

Perjalanan hari itu kami akhiri di Pulau Kenawa. Satu lagi pulau yang bagusnya "kebangetan". Mungkin pemandangan di TN Komodo ini semua "kebangetan" bagusnya. 

Di Pulau Kenawa, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan pantai dari atas bukit. Namun karena saya sudah kecapekan, saya tidak naik ke atas bukit.

Sunset (dokpri)
Sunset (dokpri)
Selesai sudah trip sehari di TN Komodo. Meskipun ini merupakan kunjungan kedua saya, namun saya tidak bosan dengan pemandangan TN Komodo. Rombongan diantar kembali ke dermaga Labuan Bajo.

 Karena saat itu pas waktunya hampir sunset, saya melanjutkan sendiri ke Kampung Ujung, yang lokasinya hanya beberapa meter dari dermaga. 

Kampung Ujung merupakan salah satu spot untuk menikmati matahari terbenam di Labuan Bajo. Pas sekali, ketika sampai di Kampung Ujung, matahari mulai turun menuju horison. Warna langit dan laut berubah menjadi oranye akibat pantulan sinar matahari. 

Sungguh pemandangan yang indah. Sampai langit menjadi gelap, akhirnya saya kembali ke penginapan. Esok hari saya akan melanjutkan perjalanan ke Ende.

Ada apa di Ende?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun