Pada awal ditemukan oleh bangsa Viking sekitar tahun 874, Islandia disebut sebagai "Snowland", mungkin dahulu kala sebagian besar wilayahnya masih tertutup salju. Saat ini sekitar 10% area Islandia merupakan glacier (bongkahan/batu es yang terbentuk akibat akumulasi dari salju yang sangat banyak yang belum mencair). Taman nasional Vatnajokul yang berada di sisi tenggara Islandia merupakan glacier terluas di Eropa.
Islandia berada pada di atas lempeng tektonik Amerika Utara (North American Plate) dan lempeng Eurasia (Eurasian Plate). Lanskap Islandia dipengaruhi oleh letusan gunung berapi sehingga banyak dijumpai geysir, sumber air panas serta padang lava (lava fields). Lava field merupakan area yang sangat luas bekas aliran lava gunung api yang meletus. Padang lava yang selama ini pernah saya lihat berupa padang pasir, bebatuan atau rumput. Namun di Islandia terdapat padang lava berupa lumut (moss).
Salah satu padang lumut yang saya lewati adalah padang lava Eldhraun dalam perjalanan di sisi selatan Islandia (South Coast). Luas padang lumut tersebut sekitar 565 km2, terbentuk akibat letusan Gunung Laki pada akhir tahun 1700an. Saat bis melewati padang lava tersebut, serasa berada di karpet hijau yang sangat luas. Sayang sekali bis tidak berhenti, jadi tidak bisa foto-foto disana.
Jalur South Coast membentang sepanjang 391 km dari Reykjavik atau sekitar 780 km rute bolak balik. Memang kalau mengikuti tur selama 2 hari, perjalanan bisa lebih santai. Sepanjang jalur tersebut terdapat beberapa lokasi yang dikunjungi, antara lain air terjun dan pantai yang berpasir hitam.
Perjalanan panjang terbayar dengan pemandangan glacier yang menakjubkan. Apalagi cuaca sangat mendukung, meskipun sebelum sampai ke lokasi glacier, cuaca mendung. Namun tiba-tiba cuaca berubah menjadi cerah.
Sebagai informasi, jika mengikuti grup tour harian, biaya tur belum termasuk makan/minum/snack. Biasanya bis berhenti beberapa kali di kafe/restoran untuk istirahat, namun kalau mau makan/minum harus bayar sendiri. Kalau bawa bekal sendiri, tidak diperbolehkan makan di dalam restoran.
Karena seharian hujan deras dan dingin, tidak banyak yang saya kunjungi di kota Reykjavik. Tapi yang tidak boleh dilewatkan adalah belanja souvenir, meskipun harga souvenirnya membuat saya akhirnya berpikir ulang untuk membelinya.
Perjalanan di Islandia harus berakhir, mungkin belum ada setengah dari seluruh wilayahnya yang saya kunjungi. Â Perjalanan terjauh dan termahal yang pernah saya lakukan. Tapi semua itu terbayar dengan pengalaman yang pasti akan dikenang selamanya.
Artikel sebelumnya:
Menjejakkan Kaki di Negeri Es dan Api (1)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H