Mohon tunggu...
Yantho Jehadu
Yantho Jehadu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang Musafir di Lautan Ide. Aktif menulis lepas di media massa, buletin, majalah akademik lokal, dan internet.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ibu, Anakmu Pengamen di Jalan Tol

29 November 2012   16:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:28 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pluk....

Ketika kepala saya angkat, bocah kecil itu sudah tergeletak jatuh di atas aspal. Nampak begitu jelas, kepala bagian belakangnya terbentur aspal basah. Semua penumpang dalam angkot t 15A  panik. Sewaktu sopir hendak menghentikan mobilnya, tiba-tiba anak itu bangun, menyentuh-nyentuh bagian belakang kepalanya lalu berlari ke arah sekawanan bocah.

"Waktu abang (sopir) menurunkan gas mobil, tiba-tiba saja ia melompat keluar", kata seorang ibu yang duduk persis di samping pintu angkot.

Ia tidak protes, mengapa ia jatuh. Ia pun tidak menangis dan merintih karena terbanting di aspal yang keras dan becek. Dia hanya tersenyum, menerimanya dengan lapang dada.  Padahal dia tahu benar, ia tidak pernah ingin dilahirkan sebagai seorang pengamen.

Tetapi kejatuhannya tentu sangat menyakitkan, apalagi jika disaksikan oleh ibunya sendiri.

Oh mama, anakmu pengamen di jalan tol..............

Add note:

Heideger menyindir: Manusia adalah makhluk yang "terlempar" ke dunia, tanpa sempat diberi opsi untuk ini - itu. Kelahiran manusia adalah "keterlemparan" dalam sejarah. Karena itu, Nietzsche pun memekik: "Rayakanlah hidup! Cintai takdirmu! Terima apa yang terjadi, juga penderitaan dan rasa sakit, sebagai hal baik. Hidup adalah apa yang kita lakukan hingga saatnya kita mati"

16.48 pm. Keluar tol Cililitan. Jakarta Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun