Kebiasaan menceritakan kisah-kisah ini harus dimulai sejak dini, sebelum anak-anak lebih tertarik kepada televisi. Kebiasaan ini pula yang akan membuat anak-anak suka membaca. Dr Sigman, seorang penelti dan psikolog dari British Psychological Society mengatakan, "Sangat sulit membuat anak-anak tertarik dengan membaca kecuali dengan membuat mereka tertarik sedini mungkin.", dia menambahkan, "Banyaknya stimulasi dari media televisi dan komputer, menurut para peneliti, berdampak buruk pada anak-anak." [2]
Kisah-kisah terbaik untuk anak-anak adalah kisah Islami, sebagaimana dikatakan Dr Muhamad Salah. Tidak ada alasan bagi kita untuk memilih kisah-kisah selain kisah Islami. Pertama, karena manfaatnya besar, kedua kisah-kisah Islami sedemikian banyaknya hingga tidak akan kehabisan cerita. [3]
Sebut saja kisah-kisah yang ada di Al-QUr'an, kisah Nabi Musa dengan Fir'aun, Nabi Nuh, Nabi Sulaiman dengan ratu Balqis, Nabi Yunus dengan Ikan paus, dan kisah-kisah Nabi lainnya. Kisah ashabul kahfi, kisah Lukman Al-Hakim, kisah keluarga Imran, kisah Khidir, juga kisah Abu Lahab, Samiri, Dzulkarnain dan Ya'juj dan Ma'juj, dan belum lagi kisah-kisah tentang binatang seperti Gajah, burung Hud-Hud, burung Ababil, semut dan Nabi Sulaiman, lebah, sapi betina, dan sebagainya. Dari Al-Quran saja banyak kisah menarik yang dapat diceritakan kepada anak-anak, apalagi ditambahkan kisah-kisah yang berasal dari hadits, seperti kisah tiga orang bani Israil yang diuji dengan penyakit lepra, buta, dan botak, hampir-hampir tak terbatas jumlahnya.
Kisah-kisah tersebut harus diceritakan dengan gaya bahasa anak-anak agar mudah diterima. Lebih baik lagi jika orang tua sudah hafal diluar kepala tentang kisah-kisah tersebut agar tidak perlu membaca buku untuk menceritakan kepada anaknya. Disamping bisa mengimprovisasi dengan gaya bahasa anak-anak, orang tua juga dapat menceritakan kisah-kisah tersebut kapan saja anak-anak membutuhkannya. "Menceritakan kisah-kisah kepada anak-anak bukan seperti memberikan obat yang harus diminum sesuai aturan," kata Dr Muhamad Salah, "Ketika anak-anak bosan, hentikan, ketika anak-anak menginginkannya ceritakan." Selain gaya bahasa, lingkungan juga perlu disesuaikan agar anak-anak terstimuli dengan kisah-kisah tersebut.
Yuk kita mulai membiasakan menceritakan kisah0kisah Islami kepada anak-anak di keluarga kita!
[1] Tipping Point: How Little Things Can Make a Big Difference
[2] http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/education/1002672.stm
[3] www.youtube.com/watch?v=arkrJt3wAFI
yansyafri.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H