Mohon tunggu...
Yansean Sianturi
Yansean Sianturi Mohon Tunggu... Lainnya - learn to share with others

be joyfull in hope

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ridwan Kamil, Kuda Hitam dari Partai Golkar

22 Januari 2023   16:16 Diperbarui: 23 Januari 2023   04:31 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : https://asset.kompas.com

Peristiwa bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar telah mengejutkan berbagai pihak di tanah air.  Wajar, karena Golkar telah lama dikenal sebagai partai yang berhasil memerintah Indonesia kurang lebih selama 30 tahun pada masa orde baru. 

Kekuatan Golkar telah teruji, terutama saat mengalami hujatan sebagai imbas tumbangnya rezim Soeharto. Peran dominan partai setelah reformasi tahun 1998, memang benar dirasakan oleh rakyat telah berkurang karena munculnya partai-partai baru. Namun partai ini tetap eksis ditengah masyarakat walaupun diterpa badai sana-sini. 

Golkar cepat bangkit dan beberapa kali pemilu dilaksanakan, suara perolehan partai selalu masuk urutan tiga besar sebagai pemenang pemilu. Hal ini terjadi karena Golkar berhasil melepaskan dirinya dari bayang-bayang satu orang, Pak Harto. 

Golkar sebagai partai modern juga berhasil melahirkan regenerasi dan kaderisasi pemimpin, baik ditingkat nasional hingga daerah. Sebut saja regenerasi Ketua Umum Partai mulai dari Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie hingga saat ini Airlangga Hartarto, semua berlangsung dengan mulus.

Sumber daya manusia unggul yang berada dalam partai Golkar berhasil memberikan pengaruh dominan dalam kabinet pemerintahan Jokowi. Beberapa jabatan menteri koordinator bahkan diisi oleh kader dari partai Golkar sebagai bukti eksistensi kekaryaan partai di pemerintahan. 

Menariknya, minggu ini Ridwan Kamil masuk menjadi anggota dan diberikan kepercayaan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar. 

Suatu tanggung jawab posisi yang besar dan tidak tanggung-tanggung. Namun, posisi yang diberikan ini tentunya telah melalui pertimbangan dan penghitungan yang matang. 

Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat tentunya dikenal oleh mayoritas warganya dan memiliki basis massa di provinsi tersebut. Harapannya, dengan bergabungnya Ridwan Kamil, maka dapat mendongkrak suara Golkar dari provinsi Jawa Barat (coat-tail effect). Masuknya Ridwan Kamil selain menambah energi baru bagi Golkar tentunya juga dapat meningkatkan kekuatan tawar-menawar partai dalam proses negosiasi terkait pencapresan bersama partai lainnya. Apalagi nama Ridwan Kamil selalu masuk dalam radar rilis elektabilitas dari berbagai lembaga survei.

Menariknya lagi, medsos langsung merespon peristiwa ini bahkan ada yang mengusulkan supaya Ridwan Kamil menjadi Capres dari Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.  

Argumen yang dilontarkan karena beberapa survei yang telah dirilis, elektabilitas Airlangga Hartarto belum menggembirakan dan tidak masuk urutan 3 besar. Namun hal ini agak sulit terlaksana, karena Airlangga telah diputuskan pada Munas 2019 untuk maju sebagai Capres. 

Golkar sebagai partai matang telah memiliki pengalaman sejarah yaitu ketika Aburizal sebagai ketua umum batal maju menjadi capres tahun 2014. Uniknya ada kader golkar yang maju sebagai cawapres tanpa didukung partai dan menang yaitu, Jusuf Kalla. Berdasarkan fenomena internal ini, Golkar sebagai partai  telah memiliki pengalaman untuk melakukan koreksi dan evaluasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun