Mohon tunggu...
Yanpatar Pandiangan
Yanpatar Pandiangan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengembara

Penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Money

Rapuhnya Solusi untuk Permasalahan Minyak Goreng dan BBM

2 April 2022   09:28 Diperbarui: 2 April 2022   09:29 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki minggu pertama bulan April tahun 2022 ini permasalahan yang di hadapi masyarakat Indonesia masih berputar dalam lingkaran yang sama. Kenaikan harga minyak goreng, Bahan Bakar Minyak, hingga Sandang dan pangan sepertinya belum menemui solusi yang pas. Seluruh masyarakat merasakan dampak yang sama. Akan tetapi tentu memiliki efek yang sangat berbeda. Hal ini dikarenakan perbedaan kelas ekonomi. 

Masyarakat kelas ekonomi menengah kebawah merasakan efeknya secara langsung dalam setiap sendi-sendi kehidupannya. Dalam hal ini bukan berarti masyarakat kelas atas tidak meraskan akan tetapi lebih kepada seberapa lama kondisi ini mampu membuat kedua kelas ekonomi ini bertahan. Kelas ekonomi tersebut kemudian sangat berkaitan dengan daya beli dan daya jual masyarakat. 

Salah satu sektor yang terpukul berat akibat dari kondisi ini adalah sektor UMK (Usaha Mikro, Kecil) yang secara umum adalah yang paling banyak di Indonesia dan menjadi bantalan resesi ekonomi selain sektor pertanian. Kenaikan harga-harga ini tentu akan membuat para pelaku usaha mikro dan kecil harus memutar otak untuk mencari solusi bagi mereka sendiri ketika negara terlalu sulit untuk membantu memberikan solusi.

Pernyataan ini tentu bukan tanpa alasan. Dalam beberapa minggu terakhir Menteri Perdagangan Indonesia sibuk berwacana untuk membrantas Mafia Minyak Goreng. Akan tetapi hasilnya bisa kita cari sendiri, bagimana negara ini yang di representasikan oleh Menteri Perdagangan harus kalah dari para mafia tersebut.

Kemudian negara punya solusi, hingga akhirnya pasokan minyak goreng dalam negeri kembali pulih. Akan tetapi solusi yang diberikan adalah solusi yang rapuh, serapuh keripik singkong milik para pelaku usaha mikro tadi. Kembalinya stock minyak goreng dalam negeri diikuti dengan kenaikan harga yang sangat tinggi padalah daya beli masyarakat mayoritas belum lah siap dan pulih akibat dari berbagai faktor termasuk covid 19.

Kondisi ini membuat keadaan sangat dilematis. Jika para pelaku usaha kecil menaikkan harga produk tentu akan sangat berpengaruh terhadap penjualan dan pemasukan. Namun jika mereka tidak menaikkan, maka kerugian menjadi sesuatu yang pasti dan harus di terima. Lagi-lagi kita harus melihat betapa kompleksnya permasalahan bangsa ini. Mulai dari pendidikan, lingkungan, ekonomi dan masih bayak permasalahan lainnya yang membutuhkan anak muda.

Yok kita sebagi anak muda harus ikut ambil bagian dalam memberikan solusi, baik itu pemikiran, kritik, saran dan solusi lainnya untuk kemajuan bangsa yang kita cintai ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun