Mohon tunggu...
Yanpatar Pandiangan
Yanpatar Pandiangan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengembara

Penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Regenerasi Petani yang Terdegradasi

6 April 2020   00:44 Diperbarui: 6 April 2020   01:59 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkurangnya minta pemuda dalam regenerasi petani Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, akan tetapi ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama seperti, gagalnya pemerintah dalam meningkatkan dan mendongkrak kehidupan petani. Seperti yang kita lihat, banyak sekali petani indonesia yang hidup kurang mampu dan berada dibawah garis kemiskinan. 

Kondisinya pun berlanjut ke keturunan mereka, sehingga banyak dari orang tua yang tidak berharapa atau bahkan melarang anaknya untuk terjun di dunia pertanian. Untuk memecahkan permasalahan ini pemerintah sebenarnya memiliki opsi yang sangat banyak. Dengan banyaknya ahli di dalam birokrasi pemerintahan, baik itu ahli pertanian, ekonomi, kebijakan, tentu akan jauh lebih mudah untuk menyelesaikan masalah ini. 

Beberapa kebijakan yang bisa dijadikan untuk mengatasi permasalahan ini bisa menggunakan skala prioritas. Yang paling utama adalah meningkatkan daya jual para petani akan hasil tani mereka sehingga secara otomatis daya beli mereka juga akan meningkat dan membuat kehidupan mereka jauh lebih sejahtera. 

Kemudia membuat kebijak-kebijakan yang mendukung dan mensejahterakan para petani Indonesia dengan mengurangi kegiatan impor hasil pertanian luar negeri. Memfokuskan pembangunan sektor pertanian mulai dari infrastruktur, permodalan, dan pasar akan menjadi obat yang ampuh untuk menarik minat pemuda Indonesia untuk terjun ke dunia pertanian yang sempat mereka tinggalkan. 

Mekanisasi pertanian akan menjadi pendorong utama untuk membantu menyelesaikan kompleksitas permasalahan pertanian Indonesia. Generasi muda yang sering disebut dengan generasi millenial sangat tertarik dengan kemajuan teknologi. 

Sehingga mekanisasi pertanian bisa menjadi titik balik lahirnya petani-petani millenial untuk kemajuan sektor pertanian Indonesia kedepan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun