Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Ilmuwan - Bekerja sebagai peneliti agama dan berbagai hal terkait keagamaan

Di sini saya menuangkan berbagai ide terkait agama. Kadang mengenai kekristenan, kadang mengenai agama lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Baru saja Hari Raya Kurban, Begini Pandangan Kekristenan mengenai Kurban

1 Juli 2023   11:52 Diperbarui: 1 Juli 2023   11:53 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi kurban dalam berbagai variasinya ada di agama-agama.

Begitu juga dalam Kekristenan. Salah satu pandangan menarik soal ini terkait sosok Yesus Kristus yang dipercayai oleh umat Kristiani. Wahju Satria Wibowo, seorang dosen teologi di Yogyakarta berargumen soal ini dalam bukunya, Jesus as Kurban, Christology in the Context of Islam in Indonesia.

Menurut Wibowo, Yesus Kristus juga adalah Kurban.

Dalam kepercayaan Kristiani, Yesus Kristus adalah sosok Tuhan yang hadir ke dalam dunia untuk menebus dosa umat manusia.

Manusia sudah jatuh ke dalam dosa, sehingga hubungannya dengan Tuhan sudah rusak. Untuk memperbaiki hubungan itu, maka Tuhan sendiri yang ber-inkarnasi melalui Yesus Kristus ke dunia untuk mengorbankan dirinya lewat Salib.

Itu ajaran mendasar dalam Kekristenan.

Tapi Wibowo maju lebih dari itu dengan berpatokan pada kesaksian Injil, bahwa keseluruhan hidup Yesus Kristus adalah suatu bentuk pengorbanan. Ia hidup menderita bahkan mati di kayu salib. Orang Kristen diajak untuk meniru keteladanan Yesus Kristus.

Yesus Kristus adalah teladan pengorbanan.

Di dalam Injil, Ia hadir sebagai sosok yang bersahabat dengan kelompok pinggiran. Dalam konteks Indonesia, menurut Wibowo, pertarungan sosial yang memuja individualisme makin marak. Yesus Kristus sebagai kurban mendorong agar orang Kristen bisa mempunyai kepedulian terhadap sesama. Perlu hadir solidaritas.

Selain itu, Yesus Kristus sebagai kurban juga adalah simbol cinta kasih dan pengampunan.

Tuhan Allah yang berinkarnasi, hadir untuk memberi pengampunan bagi manusia yang berdosa. Sebagaimana itu, umat Kristen juga diajak untuk bisa memiliki pengampunan dan cinta kasih bagi sesama. Itu merupakan panggilan hidup Kristiani.

Jadi dengan merayakan pengorbanan Yesus, umat Kristen juga diajak untuk bersedia mengorbankan dirinya bagi kemaslahatan umat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun