Siapa bilang strategi branding hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar. Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) juga perlu bahkan wajib memiliki brand agar produk atau jasa yang ditawarkan cepat dikenal. Dan tentunya menjadi magnet untuk menarik rupiah.
Secara sederhana, branding diartikan sebagai merk dagang. Dengan adanya merk dagang, pelaku usaha akan lebih mudah memperkenalkan usaha dalam berbagai media promo. Sebaliknya, konsumenpun bisa dengan mudah menemukan produk atau jasa kita.
Namun dalam aksinya, branding tidaklah sebatas pemberian nama atau merk belaka. Beberapa tindakan untuk memperkuat merk tersebut juga wajib dilakukan sebagai rangkaian dalam branding. Tujuannya agar usaha kita memiliki image positif di mata costumer.
Beberapa kegiatan dalam branding usaha di antaranya, menciptakan produk yang unik, melakukan survei pasar, pembuatan logo, mendesain kemasan, menyusun sistem manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan yang baik, promosi yang tiada henti.
Action Branding
Rangkaian action branding ini tak jarang membutuhkan biaya yang cukup besar. Ada yang mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Hal ini pula yang membuat pelaku UKM kesulitan dalam membranding produk atau jasa mereka. Namun, bukan tidak mungkin dilakukan dengan biaya yang minimalis.
Bagaimana caranya? Yuk kita ulas.
1. Memiliki produk yang unik.
Perusahaan besar biasanya memiliki tim khusus untuk menciptakan produk yang unik dan berbeda. UKM bisa melakukannya dengan lebih sederhana. Kemudahan akses informasi melalui jaringan internet memungkinkan kita memperoleh ide secara gratis, tanpa harus membentuk tim. Kita tinggal mengadopsi dan berkreasi dengan produk atau jasa yang akan kita jual.
Sebagai contoh, jika kita membuka usaha kuliner berupa menu sarapan pagi seperti lontong sayur. Kita bisa berinovasi dengan membuat lontong sayur yang dicampur dengan aneka bahan tambahan lainnya, misal tulang kaki sapi (tulang stengkel), atau ceker ayam.
2. Pembuatan nama, logo dan tagline (motto)
Biaya pembuatan logo bisa diminimalisir jika anda memiliki skill desain grafis. Namun jika tidak, anda bisa menggunakan jasa freelancer yang bisa anda cari di situs-situs internet, seperti sribulancer.com. Biasanya para freelancer tersebut memasang tarif berkisar 300 ribu-jutaan. Atau anda juga bisa menetapkan tarif yang sesuai dengan anggaran yang anda miliki. Yakinlah, akan ada yang menawarkan diri untuk membantu anda.
Jika menyewa jasa pembuatan logo masih belum memungkinkan, gampang. Tinggal membuat plang nama yang terbuat dari papan atau triplek. Buatlah semenarik mungkin dan eye catching. Jangan lupakan soal tagline atau motto. Tagline merupakan gambaran singkat tentang produk yang kita jual.
Kembali kita ambil contoh lontong sayur yang sudah ditambah tulang kaki sapi. Contoh tagline yang bisa anda buat, “Kakinya Nendang Banget”. Silakan berkreasi dalam menciptakan kalimat tagline. Yang penting harus kuat dan mudah diingat.
3. Nah, produk sudah ada, nama, logo dan taglinepun sudah dibuat. Sekarang tinggal memperkenalkannya alias promosi. Untuk berpromosi, anda juga tidak perlu menyewa space iklan di koran apalagi di televisi yang akan memakan biaya jutaan rupiah untuk satu kali tayang.
Yang anda perlukan hanyalah berbicara dan menulis. Cerewetlah membicarakan brand anda, di manapun dan kapanpun. Saat membicarakan brand usaha anda, perlihatkan antusiasme terhadap brand produk tersebut. Alangkah baiknya jika anda memulai 2-3 bulan sebelum launching.
Tulislah brand anda di jejaring sosial yang anda miliki, semisal facebook, twitter, blog, instagram dan lainnya. Bila perlu, anda bisa melibatkan friend list yang anda miliki dalam pemilihan nama, logo ataupun meminta masukan tentang kalimat tagline yang akan anda gunakan. Saya mengistilahkannya dengan voting branding.
Keterlibatan tersebut akan menimbulkan rasa penasaran dalam hati teman-teman anda yang notabene adalah calon konsumen. Rasa penasaran tersebut akan menggiring mereka untuk mencoba dan membeli produk anda.
4. Pelayanan konsumen
Ketika anda sukses memperkenalkan brand produk anda kepada khalayak, maka hal terpenting yang harus diperhatikan adalah pelayanan konsumen. Produk yang unik, nama serta logo yang cantik akan hancur berantakan jika anda tidak memberikan pelayanan yang baik.
Jika anda memberikan layanan delivery order, pastikan ketepatan waktu dalam pengantaran semaksimal mungkin. Keterlambatan akan mengurangi nilai brand anda di mata konsumen.
Sebaliknya, apabila anda hanya melayani di tempat, pastikan soal kebersihan, sikap ramah terhadap calon konsumen serta memberikan informasi yang detail tentang produk.
Jika hal ini anda lewatkan, bukan tidak mungkin akan tercipta image negative terhadap brand anda. Percayalah, jika itu terjadi, akan sulit membangunnya kembali.
Nah, itulah sedikit ulasan tentang tips branding murah meriah yang bisa diaplikasikan oleh pelaku UKM. Pada manusia, branding ibarat nama. Kita tidak bisa memperkenalkan diri tanpa memiliki nama. Kita sulit dikenal tanpa nama. Tak kenal, maka tak sayang. Tak sayang, uang tak kan datang. Ayo, bangun brand usahamu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H