Mohon tunggu...
Yani Mulyani
Yani Mulyani Mohon Tunggu... profesional -

A mom with full of happiness, cause have a best husband, parents, brother and sister, kids, friends, and carier that all are my smile, my spirit. Mencoba merefleksikan apa yang terjadi di kehidupan sehari hari, plus tentang ilmuku.... farmakologi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ini Storyku: 4,5 Bulan di India

11 Desember 2012   02:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:52 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mempredikasikan bahwa pada ada akhir dekade ini, empat dari 10 lulusan universitas di dunia berasal dari Cina dan India (Kompas.com, 12 Juli 2012).  Jika prediksi ini benar, akan mengubah peta jumlah lulusan universitas di dunia. Menurut Organisasi itu, pada tahun 2020, jumlah lulusan perguruan tinggi Asia akan melebihi lulusan perguruan tinggi di Amerika Serikat dan Eropa Barat.

Pendidikan memvalidasi hipotesa bahwa Cina dan India akan menjadi negara terdepan dalam beberapa tahun nanti. Keduanya akan menjadi sentral kemajuan dunia: ekonomi, politik, tekhnologi dan informasi, ilmu pengetahuan, kebudayaan. Dan pendidikan merupakan kunci dari pencapaian itu. Kinerja ekonomi sebuah negara tercermin dari angka lulusan pendidikan tingginya.

Sejak beberapa dekade, Amerika Serika mendominasi rangking utama. Negara itu dikenal sebagai pemilik perguruan tinggi terbaik di dunia. Menurut catatan, sejak akhir Perang Dunia Kedua, perguruan di Amerika Serikat, Eropa Barat, Jepang, dan Rusia menjadi penyumbang terbesar jumlah total angka lulusan perguruan tinggi dunia. Kini, roda dunia mulai berbalik. Cina dan India semakin pesat meninggalkan Amerika Serikat dan Eropa. Dan pendidikan adalah aktor pemutar roda itu. Jika Cina dan India diperkirakan akan menggantikan posisi Amerika Serikat dan Eropa di masa mendatang, kini informasi itu bukan "gosip" lagi. Karena telah terkonfirmasi oleh "pusat data" pendidikan kedua negara itu.

Kemajuan Cina dan India tidak didapat secara instan. Semua itu hasil dari investasi mereka di dunia pendidikan. Mereka telah menanamnya berpuluh tahun yang lalu. Kini, pendidikan di kedua negara itu telah mempersembahkan "buahnya" , yaitu kemajuan.

Memang, siapa menanam pohon pendidikan, akan memanen buah kemajuan.

Ada sebuah cerita dari teman, yang juga sedang melakukan PhD di India, dan membuktikan, bahwa pendidikan dijadikan sebagai kunci utama kemajuan negara India. Dan ada beberapa hal yang menarik dari ceritanya, yaitu:


  1. Teman saya, Usianya  22 tahun sudah masuk sebagai student S3.. amazing.. saya.. 31 tahun baru masuk..jauh kelas yaaa...
  2. Beliau menempuh kuliah S1 atau dikenal Bachelor , melalui pinjaman ke BANK, dan meminjam Uangnya atas nama pribadi tanpa jaminan apapun???Nah lhooo kok bisa yaaaa.. suerrr.. kaget banget mendangar pernyataan meminjam uang untuk kuliah s1 dari bank, dan lebih kagetnya lagi, beliau mengatakan, semua bank di India akan memberikan pinjaman ini dengan beberapa persyaratan akademik mhsnya yang harus dipenuhi, plus kapan bayarnya??? Ini nihhh mantepnya... bayarnya saat lulus aja... oooohhhhh... besaran pembayaran perbulan ditentukan dari salary yang diperoleh oleh lulusan itu ketika mereka bekerja... SOOOOO, amazing kan, bagaimana pendidikan menjadi hal penting di negara ini, sehingga jika mereka tidak mampu secara finansial, selama mereka dinyatakan layak secara akademik.. mereka bisa mendapatkan biaya pendidikan hanya dengan meminjam ke bank.. bayarnya pun... setelah kita dapat kerja. Jaminan ke bank hanyalah sertifikat kelulusan ditahan di BANK.... disini ijazah bisa dijadikan agunan... kerennn kannn. TOP MARKOTOP.
  3. Banyaknya beasiswa yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat untuk bisa melanjutkan ke program S2 dan S3.. dengan besaran yang lumayan... biaya living cost untuk beasiswa s3, mereka bisa mendapatkan 23.000 ruppe... (kisaran 4,6 juta), dan jauhhhh lebih besar dari beasiswa yang diberikan oleh negaraku... jadi ga aneh kalau disini jumlah mahasiswa s2 dan s3 sangat banyak.. karena dukungan pemerintah sangat kuat.
  4. Subsidi yang diberikan pemerintah betul2 bermanfaat , mereka tidak menyiapkan umpan, tapi mereka menyiapkan kailnya.... seperti.. biaya transportasi ditekan semurah mungkin disini, dengan menggunakan produksi barang sendiri, meliputi kereta api, mobil angkutan umum, pesawat dan taxi. Plus juga untuk jalur komunikasi, mereka membangun teknologi komputer, telephone sendiri, tower telekomunikasi. Industri bahan baku obat juga disini berkembang dengan pesat dan diakui lebih baik dari produksi china... sehingga subsidi diberikan ke akarnya... Salut saya. Contoh murahnya transportasi adalah... biaya naik kereta termahal hanya 12 ruppe (kisaran 2400 rupiah) untuk perjalanan hingga 100 km.... manteppp!! bagaimana mereka memaksimalkan dana yang ada.
  5. Dan terakhir subsidi untuk pendidikan, dan jangan heran jikalau kita kerja di LAB , penggunaan alat, bahan dll.. ALL IS FREE. ooohhh adem banget ya melakukan pendidikan disini, apalgi melakukan riset disini.. serasa di surganya riset...Dan jangan takut, akan pengakuan dunia untuk kualitas pendidikan disini diakui.. cotohnya di bidang IT.. 2000 orang karyawan microsoft adalah orang India..wowww kan, plus banyaknya mahasiswa kedokteran yang bekerja di rumah sakit besar di USA , dan Kanada.


Begitulah yang saya bisa amati dari Bagaimana negara ini membangun negaranya, yang merupakan sisi positif  yang dimiliki oeh negara ini, yang patut diacungi jempol.

TAPI...

Namanya juga cerita... selalu ada dua sisi.. sisi negatif dan postif.. seperti koin, jadi... inilah sisi yang lebih senang saya  bilang "memaklumi" India ini...bukan sisi negatif... tapi sekali lagi ..."Maklum"

Masyarakat india itu adalah masyarakat yg mengaku dirinya adalah HIGH Class, sehingga terkesan angkuh dan sedikit arogan ,alasannya?silahkan interpretasikan sendiri,ini contoh kasusnya: bila kita hendak pergi dan menawar auto (kendraan sejenis bajaj),dgn harga yg miring,dan tidak disepakati oleh si auto-driver,dia bisa saja berlalu dan memilih tanpa penumpang,daripada mencari jalan tengah(win-win fare).

Lain lagi kalo kita ingin membeli makanan contohnya chinese food , fast food atau lainnya,jika belum jamnya buka dan pembeli sudah datang,mereka dengan tanpa belas kasih mengatakan 'five thirty madam (bu, jam bukanya 5.30 sore), padahal kita cuman beda 10 menit dengan jam buka restaurant ini..Jadi dengan enak mereka akan mengatakan silahkan datang lagi. Dan jikalau ada sebuah restaurant.. menjual makanan nasi goreng, kita hanya minta "can you make sunny side egg? ".. dan jawabannya.. "no we can't... " yah begitulah, jadikalau bisa dikatakan ini restaurant saya, kalau ga suka ya gau sah kesini.. itulah tatapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun