Dingin angin bulan November kembali mengusik ingatan
Mencoba mendobrak serpihan serpihan yang mulai kabur
Saat ia terduduk diujung malam
Menatap sendu hujan yang turun satu satu
Bulir bulirnya tempiaskan keheninganÂ
Tanpa suara
Ia terdiam
Hening
Dan membisu
Seperti bisikan gerimis yang bercengkerama dengan langit
Hatinya seolah mengeja
Hujan NovemberÂ
Mampukah engkau mengurai satu jawaban?
Lereng Merbabu, 3 November 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!