Faktor tersebut di sebabkan karena penurunan kinerja start up teknologi. Dimana bank ini memang memiliki fokus untuk memberikan jasa terhadap bidang teknologi. Tetapi dengan adanya Inflasi membuat banyak start up yang menjadi mitra bank tersebut belum menyetorkan sejumlah uang ke Sillicon Valey Bank. Penurunan kinerja start up tersebut membuat ekonomi perbankan Sillicon Valey mengalami tekanan, sehingga banyak investor bank tersebut mengganti haluan investasi mereka.
Investor putar otak mengganti haluan.
Kebangkrutan Sillicon Valey Bank membuat dunia Internasional heboh. Terutama para investor yang memiliki kekhawatiran tinggi bahwa duitnya akan di bekukan sebelum dapat diakses. Oleh karena itu banyak investor yang melakukan bank run dan berpindah haluan untuk berinvestasi emas.
Perpindahan tersebut dapat di lihat dengan jelas, sebelum carut marut finansial menerpa Sillicon Valey Bank dan juga beberapa bank lainnya di Amerika Serikat. Dimana sebelumnya para investor tidak terlalu melirik emas sebagai salah satu bentuk investasi yang paling aman. Emas tidak fleksibel dan mudah dicuri atau hilang, sehingga para investor hanya akan melirik emas ketika investasi nya terancam dirampok. Perampokan itu di kenal dengan nama “inflasi dan ketidak pastian perekonomian”.
Harga emas sebelum adanya kebangkrutan Sillicon Valey Bank menunjukkan grafik yang tidak menentu. Tetapi akhir-akhir ini harga emas menunjukkan grafik yang sangat mengembirakan pihak produsen emas. Tercatat harga emas mengalami pelonjakan pada hari kamis (16/3/2023). Harga emas melonjak tinggi jika dibandingkan dengan keadaan sebelum tumbangnya beberapa perbankan di Amerika Serikat. Dimana harga emas sebelumnya hanya berada pada kisaran Rp. 536.000/0,5gram. Kemudian setelah tumbangnya Sillicon Valey Bank harga emas melonjak tinggi hingga Rp.582.000/ 0,5gram dan berada pada level tertinggi mencapai Rp.1.004.600.000/100 gram.
Dengan data yang disajikan diatas sangat terlihat bahwa kebangkrutan Sillicon Valey bank, memgembalikan kejayaan emas. Pasalnya harga emas menunjukkan kenaikan yang sangat pesat. Kemudian saat ini emas kembali menjadi bentuk investasi yang dapat dikategorikan sebagai aset save haven ditengah-tengah gemparan the fed. Tidak hanya itu saat ini emas juga digunakan sebagai sarana hedging oleh para investor. Carut marut finansial perbankan AS membawa angin segar pada komoditi emas. Kondisi tersebut membuat emas kembali naik ke atas permukaan.
Terlebih di tengah ketidak pastian ekonomi, emas menjadi aset yang dapat menyelamatkan investor. Kerugian yang di rasakan oleh investor-investor teknologi di beberapa negara yang diam-diam berinvestasi di Sillicon Valey Bank juga sudah melirik emas sebagai aset yang dapat di pertimbangkan. Bagaimana tidak, ditengah kekisruhan tersebut para investor pasti akan mencari aset yang aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H