Mohon tunggu...
Yani Anggraeni Safitri
Yani Anggraeni Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Oksigen Terlarut terhadap Pertumbuhan dan Kesehatan Ikan

6 Juni 2024   22:04 Diperbarui: 6 Juni 2024   22:36 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

4. Kelangsungan Hidup

Pada kondisi ekstrim, kekurangan oksigen (hipoksia) dapat menyebabkan kematian ikan. Ikan yang tidak dapat menemukan area dengan oksigen yang cukup akan mengalami kelelahan dan akhirnya mati karena gagal pernapasan.

 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Oksigen Terlarut Suhu Air

  • Suhu Air : Semakin tinggi suhu air, semakin rendah kemampuan air untuk menampung oksigen terlarut. Oleh karena itu, ikan yang hidup di perairan hangat seringkali menghadapi tantangan terkait oksigen terlarut.
  • Aktivitas Fotosintesis:  Tumbuhan air dan fitoplankton menghasilkan oksigen selama fotosintesis. Pada siang hari, kadar oksigen dapat meningkat akibat fotosintesis, tetapi pada malam hari, ketika fotosintesis berhenti dan respirasi terus berlanjut, kadar oksigen dapat menurun drastis.
  • Pencemaran Air:  Pencemaran dari limbah industri, pertanian, dan rumah tangga dapat mengurangi kadar oksigen terlarut melalui proses dekomposisi bahan organik yang meningkatkan konsumsi oksigen oleh bakteri.
  • Kegiatan Manusia:  Kegiatan seperti penebangan hutan, pembangunan, dan penangkapan ikan berlebih dapat mempengaruhi ekosistem akuatik dan kadar oksigen terlarut dalam air.

Dampak Kekurangan Oksigen

  • Sesak Napas: Ikan yang mengalami kekurangan oksigen akan mulai menunjukkan gejala sesak napas, yang dapat dilihat dari frekuensi pernapasan yang meningkat. 
  • Penurunan Nafsu Makan: Kekurangan oksigen dapat mengurangi nafsu makan ikan, yang berpotensi mengganggu pertumbuhan dan kesehatan mereka. 
  • Stress dan Kerentanan Terhadap Penyakit: Kondisi lingkungan yang tidak memadai, seperti kekurangan oksigen, dapat menyebabkan stres pada ikan. Hal ini membuatnya lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. 
  • Kematian: Kekurangan oksigen yang parah dapat menyebabkan kematian massal ikan di lingkungan perairan yang terpengaruh. 

Kekurangan oksigen adalah masalah serius dalam ekosistem perairan yang dapat berdampak negatif pada kelangsungan hidup dan kesejahteraan ikan dan udang. Oleh karena itu, penting untuk memantau kualitas air secara teratur dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan ketersediaan oksigen terlarut yang cukup di lingkungan perairan. Langkah-langkah konservasi, pengelolaan sumber daya perairan, dan pencegahan polusi sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan mendukung kehidupan ikan dan udang yang sehat.     

Kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan oleh kemampuan mereka dalam memperoleh oksigen yang cukup dari lingkungan sekitarnya. Ketika kadar oksigen terlarut dalam air menurun, hal ini akan berdampak langsung pada fisiologi respirasi ikan. Hanya ikan dengan sistem respirasi yang sesuai yang mampu bertahan hidup dalam kondisi oksigen rendah. Kebutuhan oksigen ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur, aktivitas, dan kondisi perairan. Semakin tua usia ikan, maka laju metabolisme cenderung menurun, sehingga kebutuhan oksigen per mg berat badan juga menurun.

Selain itu, kondisi perairan juga sangat menentukan ketersediaan oksigen terlarut. Proses respirasi organisme dan pembusukan bahan organik di dasar perairan dapat mengurangi kadar oksigen terlarut dalam air. Dalam ekosistem budidaya ikan,  rendahnya kadar oksigen terlarut dapat menyebabkan tingkat kematian ikan yang tinggi. Kualitas air, khususnya kadar oksigen terlarut, sangat menentukan keberhasilan budidaya ikan. Hal ini menunjukkan bahwa kadar oksigen terlarut yang rendah menyebabkan proses penguraian, reproduksi, dan pertumbuhan ikan tidak berjalan dengan baik, mengakibatkan kematian pada ikan.  Kebutuhan oksigen ikan juga bervariasi berdasarkan aktivitas mereka. Ikan yang lebih aktif membutuhkan lebih banyak oksigen dibandingkan ikan yang kurang aktif. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan oksigen sangat ditentukan oleh kondisi perairan, terutama kelarutan oksigen. Dalam budidaya ikan, penting untuk menjaga kadar oksigen terlarut minimal 3 ppm untuk memastikan ikan dapat bertahan hidup dan tumbuh dengan baik.

Referensi :

Kusdarwati, A. Shofy Mubarak, Diah Ayu Satyari U Dan Rahayu. 2010. Korelasi Antara Konsentrasi Oksigen Terlarut Pada Kepadatan Yang Berbeda Dengan Skoring Warna Daphnia Spp.. Surabaya : Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol. 2,No. 1.

Luthfi Riadhi, Muhammad Rivai, Dan Fajar Budiman. 2017. Pengaturan Oksigen Terlarut Menggunakan Metode Logika Fuzzy Berbasis Mikrokontroler Teensy Board. Surabaya : Jurnal Teknik ITS Vol. 6, No. 2   ISSN: 2337-3539

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun