Oksigen adalah elemen penting bagi kehidupan hampir semua organisme  di bumi, termasuk ikan. Oksigen yang larut dalam air (oksigen terlarut) memainkan peran penting dalam ekosistem perairan, dan kelimpahannya mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan ikan.  Oksigen terlarut merupakan salah satu parameter kualitas air yang paling penting dalam ekosistem perairan. Ketersediaan oksigen yang cukup sangat penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan.
Oksigen terlarut adalah parameter kunci dalam menentukan kualitas air yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup ikan. Ketersediaan oksigen dalam air diperoleh melalui beberapa proses, termasuk difusi dari udara, aerasi mekanis, dan fotosintesis tanaman akuatik Oksigen terlarut adalah oksigen yang tersedia di dalam air yang dapat digunakan oleh organisme akuatik untuk bernafas. Konsentrasi oksigen terlarut dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk suhu air, salinitas, tekanan atmosfer, dan aktivitas fotosintesis dari tumbuhan air serta fitoplankton. Air dingin biasanya dapat menampung lebih banyak oksigen dibandingkan air hangat.
Oksigen terlarut diperlukan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme. Ikan mengambil oksigen dari air melalui insang mereka. Kekurangan oksigen (hipoksia) dapat menyebabkan stres, penurunan imunitas, dan bahkan kematian pada ikan. Dalam kondisi optimal, kadar oksigen terlarut yang ideal untuk kebanyakan ikan air tawar berkisar antara 5 hingga 8 mg/L.
Pengaruh Oksigen Terhadap Ikan
Ikan, seperti semua hewan aerobik, membutuhkan oksigen untuk respirasi. Respirasi pada ikan terjadi melalui insang, di mana oksigen dari air diserap ke dalam darah dan digunakan untuk proses metabolisme. Berikut beberapa pengaruh oksigen terhadap ikan:
1. Pertumbuhan dan Kesehatan
Ikan yang hidup dalam lingkungan dengan oksigen terlarut yang memadai akan tumbuh lebih baik dan lebih sehat. Kekurangan oksigen dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pada sistem imun dan kerentanan terhadap penyakit.
2. Reproduksi
Kadar oksigen yang rendah dapat mempengaruhi kemampuan reproduksi ikan. Telur dan larva ikan sangat sensitif terhadap perubahan kadar oksigen, dan defisiensi oksigen dapat menyebabkan kematian embrio dan larva.
3. Perilaku
Kekurangan oksigen dapat menyebabkan perubahan perilaku pada ikan, termasuk penurunan aktivitas, peningkatan frekuensi pernapasan (ventilasi insang), dan upaya untuk mencari area dengan oksigen lebih tinggi. Ikan mungkin juga menunjukkan stres yang dapat terlihat dari perubahan warna dan gerakan yang tidak biasa.