Di sana muasal cahaya
Di sana bermula titian
Sebuah langgar kecil tiada pintu, tanpa pagar
Kujumpai seorang murabbi berperangai teduh
Berjiwa air
Dari sana muasal telaga
Dari sana bermula jalan
Di dalamnya rimbun, walau tiada tanaman anggrek serumpun
Sebuah langgar kecil tiada pintu, tanpa pagar
Kujumpai seorang pengabdi bersuara kalam
Bermata ikhlas
Tempat itu
Sebuah langgar kecil tiada berpintu
Tertuang kucuran air pada sungai-sungai kecil yang datang menyambungkan diri
Sungai-sungai yang kering mencari isi
Tersebab kerontang tanpa pernah terisi atau sengaja diisi
Â
Pada sungai-sungai itu dituanglah telaga
Tanpa hitungan
Tiada bilangan
Sebesar ikhlas
Biar tak henti setapak jalan
Lalu sungai-sungai beralur pada alirnya sendiri
Pulang
Membawa air
Mamanggul banyu
Pesan sang murabbi pada sungai yang bertandang
'Tumbuhkan rimbun di daun yang akan tumbuh
Sebar manfaat pada tiap helai perjuangan'
Sebuah langgar kecil tiada pintu, tanpa pagar
Tiada megah mihrab, hanya penanda kiblat
Langgar kecil
Kini puluhan malam telah jauh terlalui
Tepat pada detik kerinduan ini lahir
Terkhususkan asma pada beliau, menguntai di doa-doa
Berkahilah umurnya, bahagiakanlah keluarga kecilnya
Rabb...
Kudus, 16 April 2019
Yani, pecinta dunia psikologi, sastra, dan kopi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H