mula-mula tak mengapa satu dua tigaÂ
jatuhnya membasahi kain yang menutupiku
entahlah
perlahan aku tak sadar
menyusup rasanya
makin deras aku lihatÂ
sakit yang tak terdefinisikanÂ
menjelma ternyata
dalam air
yang kita sebut hujan
yang kita sebut air mata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!