Hari ini 'wakil rakyat' 2019-2024 dilantik mewakili aspirasi pemilih mereka. Salah satu ritual acara pelantikan adalah disumpah.
Acara penyumpahan pasti ada dimensi spiritualnya karena tidak sekadar bersumpah di hadapan manusia namun bersumpah dan berjanji di hadapan Sang Khalik. Konsekwensi yang tidak ringan jika berani melanggar sumpahnya sendiri.
Kalau bicara janji, saya sering miris. Bagaimana tidak?
Bukan rahasia lagi jika janji para politisi seringkali cuma berujud sumpah kosong tak bermakna. Sumpah dan janji mereka sejatinya sudah disampaikan sejak kampanye saat berupaya meraih simpati rakyat. Â Selama kampanye, semua yang bisa 'dilihat dan didengar baik' oleh para pemilihnya, dengan segala cara sudah mereka lakukan.Â
Semua demi meraih kursi jabatan sebagai 'wakil rakyat'. Hasil dari janji-janji kampanye berujung di kotak pemungutan suara. Setelah kursi diraih, masihkah mereka ingat sumpah dan janji yang pernah mereka ucapkan? Semoga demikian. Kita tunggu saja.
Sumpah bapak, ibu, saudara, bukan sumpah basa-basi. Selalulah ingat sumpah dan janji kalian, jangan khianati kami yang memilih kalian!
Selamat bekerja bapak, ibu, saudara para wakil rakyat!
Hp_Maguwoharjo, 1 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H