Lebaran sudah di depan mata. Sebagian dari kita merayakannya sekaligus mudik ke tanah leluhur. Sebagian bahkan sudah sampai di kampung halaman. Sebagian masih dalam perjalanan dan sebagian lagi masih bersiap-siap berangkat mudik.Â
Perjalanan mudik di hari-hari terakhir menjelang Lebaran sangat penuh tantangan. Banyak ruas jalan yang terasa sempit dipenuhi berbagai kendaraan ditambah menjamurnya pasar tumpah di tepi jalan. Ketersediaan waktu yang terasa singkat bak mengejar kesempatan Sholat Ied di lokasi yang dituju, sering tanpa sadar mendorong pemudik memacu laju kendaraannya lebih cepat. Dibutuhkan kondisi fisik dan psikologis pemudik yang prima; ditambah kesabaran, kebijaksanaan dan kewaspadaan tinggi. Kondisi di atas berkontribusi besar terhadap kondisi kesehatan dan keselamatan para pemudik. Prinsip: ‘Utamakan Sehat dan Selamat dibanding Cepat yang Belum Tentu Selamat!’.
Sejalan dengan kondisi di atas, perkenankan saya menyampaikan beberapa ‘Tips Sehat Mudik Lebaran’ khususnya Anda yang berkendara pribadi baik mobil atau sepeda motor.
Anda yang belum berangkat mudik
- Selain kondisi kendaraan, pastikan kondisi kesehatan Anda dan penumpang Anda benar-benar prima. Jika terasa kurang fit, sempatkan kunjungi dokter, mintakan advisnya. Khusus Anda dan keluarga Anda yang kurang sehat atau memiliki penyakit tertentu, mintakan catatan tertulis tentang kondisi kesehatan Anda karena pasti sangat dibutuhkan jika Anda memerlukan jasa dokter selama mudik.Â
- Anda yang kualitas hidupnya tergantung obat, jangan lupa membawanya. Obat-obat darurat ada baiknya dipersiapkan sesuai kondisi. Kartu kepesertaan asuransi kesehatan Anda jangan lupa dibawa.
- Terutama jika ada pemudik berusia anak atau lansia, sebaiknya menyediakan makanan dan minuman dalam jumlah cukup untuk mengantisipasi kemungkinan kemacetan dalam waktu lama.
- Upayakan posisi duduk penumpang senyaman mungkin. Atur penempatan barang bawaan supaya tidak mengganggu kenyamanan penumpang. Pembonceng sepeda motor hanya untuk seorang, bawa barang bawaan secukupnya. Ketidak-nyamanan selama perjalanan mudik akan mempengaruhi kesehatan Anda selama mudik.
Anda yang sedang dalam perjalanan mudik
- Lama mengemudi seseorang jangan lebih dari empat jam. Pengemudi usia lebih dari 30 tahun atau kondisi fisik dan psikologis kurang prima, lama mengemudi lebih singkat. Beristirahatlah sejenak, relaksasikan fisik dan psikologis Anda. Â Â
- Berhentilah jika dirasakan ada tanda-tanda kurang fit atau mengantuk! Jika memungkinkan, carilah tempat istirahat yang ada fasilitas kesehatan.
- Jika saat mengemudi rasa kantuk tak tertahankan, jangan memaksakan diri walaupun hanya untuk menunda beberapa meter saja ke depan. Segera berhenti, istirahat dan kalau perlu tidurlah. Perjalanan dilanjutkan jika Anda benar-benar sudah fit.
- Penumpang anak dan lansia patut mendapat perhatian lebih. Kesehatan mereka rawan merosot terutama perjalanan mudik siang hari dalam rute panjang. Awasi dan amati kemungkinan terjadi dehidrasi. Â
Anda yang sudah sampai di tujuan mudik
- Istirahat memulihkan kondisi kelelahan fisik dan psikis selama perjalanan panjang, perlu dilakukan segera setelah sampai tujuan. Kualitas makanan-minuman selepas berbuka puasa perlu mendapat perhatian untuk mengembalikan stamina. Kalau perlu lakukan penambahan jumlah karbohidrat dan protein disamping jumlah cairan yang tidak boleh kurang.
- Selama mudik di kampung halaman, tetap pelihara gaya hidup sehat. Kuliner makan-minum tradisional tak ada salahnya asal masih dalam batasan sehat. Minimal tetap bijak memilih sumber bahan makanan serta cara memasak yang sehat.
- Olahraga ringan tetap rutin dilakukan. Paling murah dan mudah yakni dengan jalan kaki mengelilingi kampung selama 30 menit dua hari sekali, bisa pagi hari atau sore hari sambil ngabuburit. Lingkungan pedesaan yang sejuk alami dengan hijau tanaman, menambah kualitas udara bersih yang jauh dari polusi dan hiruk-pikuk kota.
Selamat mudik di kampung halaman sambil tetap bergaya hidup sehat!
Maguwoharjo, 4 Juli 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H