[caption id="attachment_205430" align="aligncenter" width="512" caption="Taco Express"][/caption]
Sabtu lalu, tanggal 4 Agustus, saya termasuk di antara 12 kompasianer yang beruntung bisa mengikuti acara Geturbanized V, yang diadakan oleh Urbanesia bekerja sama kali ini dengan resto Taco Express yang berlokasi di Jalan Benda Raya No 10, di Kawasan Kemang Jakarta Selatan.
Sesuai program, sekitar pukul 5 sore kurang sedikit saya sudah hadir di sekitar tempat ini. Dari depan, terlihat deretan sepda motor diparkir dan juga logo Taco Express dengan tulisan Mexican Street Food. Saya juga melihat beberapa kompasianer yang baru berdatangan. Setelah masuk ke dalam warung, barulah kita semua berkenalan baik dengan mbak Shelina dari Urbanesia, maupun dengan Pak Thamrin Dahlan, Mbak Avis, Nisa, dan juga Mas Heri, Ninoy, Farid, Aditya, Haendy, Mas Andriyan dan istrinya Mbak Fifi, Pak Taufik , dan juga tidak ketinggalan kompasianer paling muda dan imut, Rizki.
[caption id="attachment_205431" align="aligncenter" width="360" caption="Interior Resto dengan warna kuning yang dominan"]
Memasuki resto, suasana yang hangat penuh kekeluargaan segera terasa. Ada beberapa orang pelanggan (kelihatannya expat) yang kebetulan baru selesai menikmati makanan di Taco Express ini. Suasana hangat ini terutama diperkuat dengan dominasi warna kuning yang menggambarkan atmosfer Mexico.Interior resto ini memang sangat khas dengan gambar suasana sebuah kota tua, pria berkumis mengenakan sombrero, dan juga pernak-pernik kecil lain khas Mexico. Pendek kata, kita tidak usah jauh-jauh ke Mexico City untuk menikmati suasana yang hangat ini.
[caption id="attachment_205432" align="aligncenter" width="512" caption="Mbak Shelina dari Urbanesia"]
Setelah itu, giliran Mbak Shelina memperkenalkan apa itu Urbanesia. Dia juga membawa dua orang crew yang kelihatannya sibuk mengambil foto-foto semua kompasianer dan juga suasana resto. Percakapan kemudian dilanjutkan oleh Mas Joko Waluyo yang terlihat sangat bersemangat menceritakan jalan hidupnya yang berliku-liku sampai kemudian memilih untuk mengelola bisnis yang baru dirintis sekitar satu setengah bulan lalu ini.
Tidak terasa waktu menunjukan hampir pukul 6 sore dan bedug magrib dari masjid Al Akhyar yang letaknya tidak jauh dari resto Taco Express ini pun mulai menggema.Semua kompasianer pun siap berbuka dengan menu air putih alias aqua dan makanan pembuka khas Mexico yang kita tunggu-tunggu.
[caption id="attachment_205435" align="aligncenter" width="360" caption="Quesadillas yang hangat dan enak"]
Menu pertama adalah Burritos dan Quesadillas.Burritos yang mirip dengan dadar gulung atau lumpia ukuran raksasa terbuat dari lembaran tortilla atau tepung terigu yang berisi sayuran, daging, ataupun ayam.Saya dan kompasianer lain segera melahap semuanya. Saya mencicipi baik yang isi ayam dan daging. Ternyata yang daging lebih mantap rasanya, apalagi disertai dengan bumbu atau sambal khas Mexico yang disebut salsa.
[caption id="attachment_205439" align="aligncenter" width="512" caption="Taco dan Salsa yang hangat lezat dan menantang"]
Selain itu , Quesadillas, lebih mirip pizza tipis, dan ada tambahan keju di dalamnya. Itulah sebabnya dinamakan quesadillas karena kata Mas Joko, Quesa mungkin artinya keju dalam Bahasa Sepanyol.Quesadillas yang masih hangat pun segera ludes diserbu 12 orang kompasianer.
Para kompasianer kemudian menunaikan sholat magrib dahulu di masjid dekat resto, sementara menu utama Taco sedang disiapkan oleh juru masak yang handal. Selepas sholat acara dilanjutkan sambil Mas Joko terus bercerita tentang pengalaman dan juga strategi ke depan untuk memajukan restorannya.
Taco dengan isi ayam dan daging yang masih mengepul pun kemudian terhidang dan lagi-lagi segera diserbu kompasiener. Menurut saya ini merupakan kombinasi yang pas, walaupun saya lebih suka burritos karena ada sedikit nasi di dalamnya.Semuanya terasa lezat dan pas di lidah orang Indonesia terutama dengan rasa salsa yang sedikit pedas dan manis.
[caption id="attachment_205441" align="aligncenter" width="512" caption="Aksi Mas Joko"]
Sambil terus bercakap-cakap, kompasianer terus menikmati Tacos sampai ludes.Saya pun melirik ke papan menu yang ada di atas kasir. Ternyata harga menu disini pun cukup terjangkau, karena semua porsi harganya di bawah 40 ribu rupiah.
Saya pun melirik menu kembali, dimana tertera makanan yang sudah cukuo terkenal yaitu keripik Tortilla yang disebut “Nachos”.Sayangnya sampai acara ditutup sekitar pukul 7, Nachos tidak juga dikeluarkan oleh tuan rumah , Mas Joko Waluyo. He he. Sepertinya saya harus balik lagi kesini next time untuk mencicipi nachos nya.!
[caption id="attachment_205443" align="aligncenter" width="360" caption="Voucher?"]
Akhirnya , setelah berfoto bersama, dan juga sebagian tukar-menukar no hp, pin BB, email, atau kartu nama, para kompasianer, crew Urbanesia, dan tuan rumah Taco Express mengucapkan selamat tinggal dan berpisah serta sampai bertemu lagi di lain waktu.
Untuk menutup tulisan ini, saya memiliki beberapa saran untuk Mas Joko yang siapa tahu dapat membantu untuk meningkatkan usaha ini . Salah satu saran adalah untuk disain ulang tata letak kursi dan meja supaya terlihat lebih luas dan dapat menampung lebih banyak pelanggan. Selain itu, kalau bisa di dinding interior bisa diberi tempat atau dipajang komentar pelanggan yang pernah mencicipi makanan Mexico di tempat ini. Dan nasihat yang terakhir adalah disediakan sebuah keranjang kecil dimana pelanggan boleh meninggalkan kartu nama sehingga bisa terus diupdate dengan perkembangan bisnis Taco Express.
Maju dan sukses selalu untuk Mas Joko dan Taco Express!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H