Lebih lanjut Danish dan Riffat  mengaku bahwa Septi,  sebagai wali kelas,  telah banyak membantu banyak untuk kemajuan belajar.  Secara khusus, salah satu murid,  Heru, merasakan Kembi, layanan pembelajaran, dan klinik belajar membuatnya merasa dapat mensejajarkan dirinya dengan teman-teman sekelasnya dalam hal mengelola waktu untuk belajar serta menyelesaikan tugas-tugas selama belajar dari rumah.
Rekan sejawat Septi, Arum dan Gilang, Â mengakui bahwa Septi merupakan guru kreatif, waka kesiswaan yang selalu punya solusi untuk membantu muridnya mendapatkan pengalaman belajar dalam kondisi apapun.
Sebagai guru penggerak,  Septi merasa tertantang untuk mampu menjadi guru yang dapat membantu muridnya menjadi dirinya sendiri.  Upaya yang dilakukannya, Kembi dan klinik belajar, merupakan aksi nyata yang dirancang dan dilaksanakan secara terprogram sehingga  perubahan sikap pada diri murid terbentuk.
Masih banyak aksi nyata lainnya yang sedang dirancang Septi. Sebagai guru penggerak menjadi misinya untuk merawat muridnya sehingga tumbuh dan berkembang  menjadi individu yang kamil.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H