Ada anggota WA yang tanpa malu-malu mengunggah video tidak layak konsumsi dengan alasan sekadar untuk hiburan orang dewasa. Untung saja ada sarana menghapus ke semua, sehingga kekeliruan unggahan bisa sedikit dikoreksi. Tapi itupun sebetulnya tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah, karena bisa saja dalam hitungan detik, anggota WA lainnya,ketika da unggahan, dia sigap langsung mengunduh  dengan menggunakan fasilitas unduh otomatis.Â
Wisaya android benar-benar menyihir pengguna. Â Para pencari teman lama berkeliaran dengan gigih mencari satu-persatu dimana temannya berada. Mereka lupa, bahwa bisa saja ada orang yang tidak hendak menghubungkan pertemanan yang lama telah putus karena selesainya masa sekolah atau karena pindah rumah. Masa lalu, tidak semuanya harus dikembalikan. Ada sebagian yang harus tetap seperti itu. Sebagai contoh, seorang teman mengeluh bahwa dirinya menyesal diikutkan pada grup WA teman SMPnya.
Dia menjelaskan bahwa masa SMPnya terlalu pahit. Kisahnya dia memiliki sahabat, teman sejak SD, teman ketika mengaji sore, teman bermain, dan terus berjanji menjadi saudara, karena telah demikian akrabnya. Suatu hari, saat dirinya duduk di kelas tiga SMP, sahabatnya meminta dirinya datang ke rumahnya dan diminta menjadi Ibu tirinya. Dia tidak bisa menolak karena ayah sahabatnya adalah guru ngajinya.Â
Bagi orangtuanya, kabar pernikahan ini amat agung. Anak gadisnya menikah dengan ahli agama. bagi dirinya, kabar buruk karena sejak saat itu impiannya untuk melanjutkan ke SPG harus dihapus. Siapa penghapus mimpinya, ya sahabatnya itu sendiri, katanya dia telah menemukan Ibu baru untuk menggantikan mamanya yang tak pernah dia kenal.Â
Pembuatan Grup WA disarankan meminta izin terlebih dahulu pada pemilik nomornya agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti untuk sabahat SMP di atas, dia menolak dirinya disatugrupkan dengan anak tirinya karena pernikahan yang dialaminya hanyalah seumur jagung. Â
WA bisa mendatangkan hal-hal yang tidak diundang. WA bisa pula mendatangkan hal-hal baik. Untuk optimalisasi wisaya android ini, tetap hormati keberadaan seseorang dengan meminta izinnya apakah bersedia masuk anggota grup atau tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H