Mohon tunggu...
Badriah Yankie
Badriah Yankie Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk keabadian

Badriah adalah pengajar bahasa Inggris SMA yang menyukai belajar membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Ke-6

22 Juli 2017   06:37 Diperbarui: 22 Juli 2017   06:46 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para siswa terlihat seperti sedang berusaha mencerna apa yang saya sampaikan. Saya persilakan mereka untuk bertanya, namun tidak ada yang membuka mulut. Waktu 30 menit untuk bersama kelas ini, hampir habis. Saya teringat akan mencontohkan bagaimana menggunakan fasilitas blogger untuk menulis setiap hari agar di akhir tahun menjadi buku.

Saya jelaskan bahwa untuk menulis seri 365, tidak harus pada buku. Namun pada Android dengan menggunakan fasulitas Blogger yang bisa diunduh dari Play Store. Caranya dengan membuat akun beralamat @gmail.com. para siswa berkata bahwa mereka telah memiliki akun. Saya katakan bahwa itu bagus, tinggal lanjutkan situs blogger dengan menggunakan alamat tersebut, agar mudah lakukan di laptop. Jangan lupa gunakan nama asli, hal ini untuk memudahkan saya ketika berkunjung ke lamannya. Setelah membuat blog selesai, silakan unduh blogger di android. Nanti kalau mau menulis, langsung pada blogger android. Bisa dalam keadaan offline, dalam keadaan demikian kita menulis sesuai yang diinginkan. Setelah dirasa cukup, silakan unggah. Kelebihan blogger pada android adalah bisa menulis kapan saja tanpa harus terkoneksi dengan internet.

Saya menawarkan, boleh juga menulis pada Google doc. Setelah selesai menulis, silakan share linknya agar saya bisa membacanya. Para siswa terlihat lebih paham untuk urusan ini. saya berharap mereka mulai menulis, tidak sekadar mengiyakan.

Saya hendak meninggalkan kelas ketika Fauzi melaporkan bahwa struktur kelas belum jadi. Kemarin saya sudah meminta Fauzi untuk merancang struktur kelas dan Gian bisa membantu rancangan jadinya pada Corel draw untuk kemudian dicetak jadi banner. Ternyata struktur belum terwujud. Saya menghentikan niat meninggalkan kelas. Saya meminta Fauzi agar memimpin membuat struktur kelas. Saya melongok ke luar kelas. Terlihat kelas 10  masih rapi berbaris di lapangan menyimak apel bersama satu-satunya DanDim perempuan yang ada di Indonesia (katanya begitu). Saya merasa tenang, artinya pelajaran belum dimulai. Saya lanjautkan menemani Fauzi merancang struktur kelas. Tidak lama, selesai.

Hari ini, saya meninggalkan kelas 12 MIPA 6 dengan doa semoga mereka menghambakan dirinya dengan banyak berkomunikasi kepada Tuhan melalui do'a.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun