Mohon tunggu...
Yandra Susanto
Yandra Susanto Mohon Tunggu... Guru - Penulis, Pendidik, Ayah, Pendakwah

Nilai tertinggi seorang Manusia adalah ketika bisa memberikan manfaat kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebesaran Allah Dalam Peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW

7 Februari 2024   01:35 Diperbarui: 7 Februari 2024   01:46 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Isra' dan mi'raj merupakan dua kejadian dalam satu tindakan.

Isra' adalah perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sementara Mi'raj adalah perjalan dari Palestina ke Sidratul Muntaha. 

Tidak semua kejadian bisa di cerna oleh akal manusia. Percaya atau tidak, seringkali peristiwa yang menurut kita tidak realistis justru adalah sebuah kenyataan. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan manusia sehingga berpikir hal itu tidak nyata atau tidak realistis.

Bagi penganut atheis cukup mengatakan hal itu sebagai keajaiban yang tak bisa di buktikan dengan sains. Tetapi bagi yang memiliki iman, mereka akan memandang hal itu dengan spritualitas dan kejadian atau peristiwa itu di analisis dengan kekuatan iman. Sehingga dapat dipahami dan dipercayai bahwa itu benar-benar ada.

Begitulah kiranya yang terjadi dengan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW empat belas abad yang silam. Jika hanya mengandalkan logika sains, adalah mustahil melakukan perjalanan sepertiga malam saja menempuh perjalan yang sangat jauh.

Dapat di ketahui bahwa jarak antara Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lebih kurang 1.500 kilometer. Belum lagi  naik ke Sidratul Muntaha yang entah sejauh apa, jaraknya tak terukur.

Di Jaman itu, perjalanan dengan onta butuh waktu lebih kurang empat puluh hari perjalanan. Tapi jika iman yang kita kedepankan, tak ada yang mustahil dihadapan Allah.

Firman Allah QS. Al Isra (17) Ayat 1

"Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya (Muhammad)pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, Yang telah kami berkati sekelilingnya agar kami perlihatkan tanda-tanda Kebesaran Kami. Sesungguhnya Allah maha Mendengar dan Maha Melihat"

Al-Qur'an membahasakan bahwa perjalanan itu adalah kuasanya Allah yang di berlakukan atas hambanya Muhammad dengan penuh berkah. Tujuannya adalah dalam.upaya memperlihatkan Tanda-tanda Kebesaran Tuhan Yang Maha Perkasa.

Apa tanda-tanda yang di perlihatkan Allah Kepada Baginda Nabi? 

Dalam Syiroh Nabawiyah di katakan ada banyak penampakan sebagai tanda kebesaran Allah yang diperlihatkan kepada Nabi 

1. Wanita tua yang selalu berhias, .

Rasul melihat ada wanita tua yang selalu mempercantik dirinya dengan aneka polesan. Berdasarkan penjelasan dari Jibril as, itu adalah gambaran dunia yang semakin tua dan semakin cantik.

2. Orang Yang Menanam dan Langsung Panen.

Ini adalah gambaran ummat Nabi Muhammad yang gemar bersedekah. Allah akan memberinya balasan langsung dan dengan balasan yang berlipat ganda. 

Firman Allah dalam Al-Qur'an."Jika kamu bersyukur maka akan ku tambah Nikmat ku padamu, jika kamu Ingkar, Azabku sangat pedih" 

3. Orang yang Memukul Kepalanya dengan batu hingga hancur berkali-kali.

Menurut Jibril as, inilah gambaran bagi manusia yang enggan melaksanakan shalat padahal dia tahu, dia paham dan dia bisa. Bahkan dia tahu bahwa jika tidak melakukannya kelak di yaumil akhir nerakalah tempat kembalinya. Namun begitu dia tak mau melakukannya.

4. Orang yang Memotong lidahnya dengan gunting

Menurut penjelasan malaikat Jibril,  ini adalah gambaran manusia yang suka berkata kotor dan memfitnah orang lain. Senang mengumpat dan membicarakan aib orang lain.

Ada banyak hal yang diperlihatkan kepada Rasulullah dalam perjalan dari Makkah ke Baitul maqdis di Palestina. Tentu saja ini sebenarnya adalah pengingat kepada Manusia untuk berhati-hati dalam setiap ucapan, perbuatan dan tindakan.

Tentu saja, bahwa kisah itu belum selesai. Hal itu baru dalam perjalanan Mekah ke Palestina. Sepanjang perjalan Allah tunjukkan banyak sekali penampakan sebagai iktibar.

Sementara Mi'raj adalah perjalan spritual dan inti dari misi Isra' dan mi'raj yaitu Menjemput Perintah Shalat. Pertemuan langsung dengan zat yang maha Agung. Allah Subhanahu Wata'ala.

Maka pada hakikatnya peringatan Isra'mijraj adalah momentum untuk mengevaluasi shalat kita, karena bagi seorang muslim, sholat adalah media pertemuan seorang hamba dengan Rabbnya. Sholat adalah Mi'raj nya orang mukmin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun